Melawan Politik Identitas dan Penunggang Gelap Menuju Pemilu Serentak 2024
Polarisasi yang terjadi saat ini, menurut Gabryel, bukan karena perbedaan pandangan antara masing-masing ketua umum partai, melainkan adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan pilpres untuk terjadinya perpecahan.
BUKAMATA - Jelang Pemilu serentak 2024 politik identitas dan polarisasi pandangan politik perlu dikesampingkan. Namun, hal tersebut membutuhkan komitmen dari seluruh pasangan calon presiden nantinya.

Peneliti Utama Pusat Data Riset (Pusdari), Gabryel Alexader ramuan pasangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagaimana disampaikan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh pun dianggap bukan jawaban mengatasi politik identitas.
"Cara menghilangkan politik identitas itu bukan menduetkan Ganjar dan Anies, tapi komitmen elite politik untuk berani melawan para penunggang gelap yang mencoba memanfaatkan Pilpres sebagai kendaraan propaganda politiknya," tegas Gabryel Alexader kepada wartawan, Senin (4/7).
Polarisasi yang terjadi saat ini, menurut Gabryel, bukan karena perbedaan pandangan antara masing-masing ketua umum partai, melainkan adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan pilpres untuk terjadinya perpecahan.
Pilpres tentunya akan dijadikan momentum oleh penumpang gelap yang akan memberikan label terhadap calon tertentu sebagai calon Islam versus calon PKI, anti-Islam," paparnya.
"Kelompok fundamental ini akan terus memanasi hal tersebut, kita berharap pilpres membawa kesejukan dan mendapat pemimpin yang terbaik buat NKRI,” tutupnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
