Gara-gara Diserang PMK,Indonesia Bisa Rugi Rp25, Kok Bisa?
"Untuk tahun ini, saya tidak bisa kalkulasi persis, tapi kira-kira kerugian kita lebih dari Rp25 triliun. Kita tidak tahu berapa lama wabah ini bertahan dan entah kapan lagi kita dinyatakan sebagai negara yang bebas PMK," Kata Teguh
BUKAMATA - Penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku dua ternyata adalah momok yang menakutkan.

Penyakit menyerang sapi, kambing, babi, domba, kerbau hingga rusa itu jelas memberi dampak kerugian yang cukup besar.
Ketua Umum Komite Pendayagunaan Pertanian (KKP) Teguh Boediyana memberikan simulasi kerugian akibat PMK yang cukup mencengangkan, pasalnya menurut dia,,Indonesia dapat merugi hingga Rp25 triliun tahun ini jika PMK tidak segera ditangani.
Simulasi kerugian yang pernah dihitung Ditjen Peternakan pada 2002 silam, Teguh menyebut mencapai Rp16 triliun. Jumlah itu berasal dari hambatan ekspor, kompensasi untuk peternak, biaya pemberantasan PMK, termasuk pengadaan vaksin.
"Untuk tahun ini, saya tidak bisa kalkulasi persis, tapi kira-kira kerugian kita lebih dari Rp25 triliun. Kita tidak tahu berapa lama wabah ini bertahan dan entah kapan lagi kita dinyatakan sebagai negara yang bebas PMK," Kata Teguh dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (10/6/2022).
Sementara itu, perhitungan lain datang dari Pakar Agribisnis dari IPB Bayu Krisnamurthi. Ia menghitung potensi kerugian akibat PMK sekitar Rp650 miliar-Rp700 miliar yang berasal dari jumlah hewan ternak yang terpapar.
"Infonya sudah 60 ribu ekor sapi yang terkena, di mana sepertiganya sembuh. Artinya, ada 40 ribu ekor sapi yang jadi korban PMK. Kalau harga sapi Rp10 juta per ekor, itu saja sudah setara Rp400 miliar," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah sempat mengaku menyiapkan 1,73 juta ekor hewan ternak untuk kurban. Hewan ternak itu diambil dari zona hijau alias daerah bebas PMK.
Tapi, hewan ternak tersebut belum divaksinasi. Impor vaksinnya sebanyak 3 juta dosis baru akan tiba di Indonesia pekan depan.
"Vaksin minggu depan sudah datang," tutur dia, Kamis (9/6).
Harga Kurban Naik 2 Kali Lipat
Menurut Pengamat Ekonomi INDEF Rusli Abdullah, saat ini dampak ekonomi PMK masih belum terasa. Ia menilai imbasnya baru akan terlihat saat H-1 sepekan-H-2 sepekan jelang Iduladha.
"Nah, ini khawatirnya akan mengurangi suplai sehingga harga hewan kurban naik berkali kali lipat," kata Rusli.
Efek lainnya, lanjut dia, akan membuat pelaksanaan Iduladha tidak maksimal karena banyak hewan yang tidak bisa masuk kualifikasi kurban, dan tentu saja PMK bakal berdampak pada inflasi.
Oleh sebab itu, yang perlu dilakukan pemerintah adalah menggencarkan vaksinasi pada hewan ternak, pengetatan lalu lintas hewan, dan mengatur ketat pasar hewan kurban. "Jangan sampai hewan kurban dicampur di pasar hewan biasa," katanya.
Lebih lanjut, upaya lain yang bisa dilakukan adalah melakukan lockdown untuk pasar atau wilayah yang terpapar PMK. "Paling tidak lockdown-nya satu minggu," tutupnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
