
Fakta-fakta Kematian Petugas Dishub di Makassar Tewas Ditembak
Penyelidikan kasus kematian Najamuddin ditangani bersama Reskrim Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel. Onni menyebut sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus tersebut.
MAKASSAR, BUKAMATA - Fakta-fakta tewasnya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Najamuddin Sewang (40) yang tewas ditembak saat melintas di depan Masjid Cheng Ho, Jalan Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (3/4) lalu.

Dari hasil autopsi, polisi memastikan korban meninggal akibat luka tembakan yang berada dibagian dada korban. Luka itu ditemukan pihak keluarga saat memandikan mayat korban. Akhir, polisi melakukan penyelidikan akibat meninggal Najamuddin Sewang tersebut. Dalam perkembangannya, sejumlah fakta terkuak.
Keluarga korban, Juni Sewang mengaku awalnya keluarga mengira Najamuddin meninggal dunia akibat penyakit jantung. Pasalnya, Najamuddin terlihat tiba-tiba terjatuh saat mengendarai motor.
"Dia habis bertugas atur lalu lintas dan pulang lewat depan Masjid Cheng Hoo. Kami kira awalnya almarhum meninggal karena jantung dan langsung dibawa ke RS Siloam," kata Juli kepada wartawan.
Sementara Kepala Dishub Makassar, Iman Hud berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian Najamuddin.
"Biarkan polisi yang mengungkap agar tidak ada yang simpang siur," ucapnya.
Berikut fakta-fakta tewasnya Najamuddin:
Luka Tembak Diketahui saat Jenazah Dimandikan
Juni Sewang mengaku keluarga baru mengetahui adanya luka diduga akibat senjata api (senpi) saat akan memandikan jenazah Najamuddin. Juni menyebut terlihat darah mengalir dan adanya lubang diduga akibat proyektil.
"Di bagian bahu kanan bagian belakang ada lubang dan mengeluarkan darah. Kami cek juga baju dan jaketnya ternyata memang ada lubang (peluru)," ungkap Juni beberapa waktu lalu.
Dari temuan luka tersebut, imbuh Juni, keluarga menduga Najamuddin meninggal dunia bukan karena serangan jantung. Pihak keluarga juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar.
"Keluarga sudah melapor ke Polrestabes. Polisi juga masih melakukan autopsi," ucapnya.
Berdasarkan Hasil Autopsi
Polrestabes Makassar memastikan meninggalnya Najamuddin akibat terkena peluru. Hal tersebut setelah dilakukan autopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Kompol Jafri Natsir mengatakan proses autopsi jenazah Najamuddin selesai pukul 04.00 WITA. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka tembak di tubuh Najamuddin.
"Setelah dilakukan autopsi, memang yang bersangkutan ada luka tembakan dalam tubuhnya," kata Jafri.
Jufri mengaku Tim Laboratorium Forensik (Labfor) juga telah turun untuk memeriksa proyektil yang bersarang di tubuh korban. Ia belum bisa menyimpulkan jenis senjata api yang dipakai pelaku menembak korban.
"Terkait itu (proyektil) nanti pihak forensik yang akan menyimpulkan. Namun kami telah melakukan penyelidikan terkait penembakan," lanjutnya
Peluru dari Dada Tembus Paru-paru
Juli menjabarkan, dari hasil autopsi di tubuh korban selama lima jam dilaksanakan tim Forensik dan Biddokes Polda Sulsel, dikatakan ada lubang bekas proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kiri, tembus hingga melubangi dua bagian paru-parunya.
"Itu penyebabnya (korban meninggal). Penjelasan dari polisi, belum ada alurnya, masih acak, kemungkinan itu peluru rakitan," ujar Juni.
Saat ditanyakan apakah ada permasalahan sebelum adiknya meninggal, menurut dia, tidak ada, baik di lingkungan keluarga maupun teman-temannya. Begitu juga dengan faktor ekonomi, semua baik-baik saja, bahkan almarhum bersama istrinya membuka usaha air sehat isi ulang.
"Kalau almarhum tidak ada masalah dalam waktu dekat ini, dan beberapa tahun terakhir, begitu pula dengan temannya tidak ada masalah. Justru mereka kaget ada kejadian, sebab selama ini almarhum tidak punya masalah dengan temannya," lanjutnya.
Adanya Kejanggalan Menurut Keluarga Korban
Menurut Juli, dari hasil analisanya sebagai orang awam, dari video CCTV yang diperoleh, adik bungsunya seperti dibuntuti orang tidak dikenal, diduga sudah terencana. Bahkan saat korban meninggal di lokasi kejadian, tidak ada barang yang hilang di dalam tas selempangnya.
"Tidak ada yang hilang, tidak ada berkurang, ponsel dan barang lainnya utuh. Dia dari dinas mau pulang. Almarhum anak ke lima, anak bungsu," kata Juni.
Untuk penanganan kasus, kata Juni, sejauh ini polisi masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi, termasuk rekaman CCTV di lokasi kejadian korban terjatuh dari sepeda motornya, diduga usai tertembak.
Polisi Sempat Amankan Seorang Perempuan
Kepala Kepolisian Polrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto membenarkan soalnya adanya seorang perempuan yang sempat diamankan dalam kasus tersebut.
"Kami masih dalami keterangannya. Hasilnya belum bisa kita ungkap saat ini," kata Budhi di Mapolrestabes Makassar, Rabu (6/4) malam.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Onni Trimurti menjelaskan penyelidikan kasus kematian Najamuddin ditangani bersama Reskrim Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel. Onni menyebut sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus tersebut.
"Sudah ada beberapa sejak pertama penyelidikan itu. Tapi saya kurang tahu (jumlahnya)," sebutnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47