MAKASSAR, BUKAMATA - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesejahteraan Sosial mengungkapkan bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di kota daeng, bukan hanya berasal dari dalam kota.
Hampir separuh anak jalanan, gelandangan dan pengemis atau sekitar 30 persen berasal dari luar kota.
"Sekitar 70 % warga Makassar, 30 % lainnya warga luar, di antaranya Maros-Gowa, "kata Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad
Aulia berkata, sebagian besar dari mereka juga telah dipulangkan. Diantaranya kabupaten Luwu Utara dan Tanah Toraja.
"Itu rata-rata dari luar sebenarnya, sudah ada pernah dipulangkan ke Luwu Utara, ada Tator (Tana Toraja), Sinjai, Bantaeng," sebut Aulia Arsyad.
Dari data hasil patroli PMKS Dinsos Kota Makassar, pihaknya sudah menjaring sebanyak 20 PMKS sejak 1 Januari-22 Maret 2022. Rinciannya, 13 anjal, gepeng 3, dan pengguna obat-obatan/lem 4 orang.
Sementara jika mengacu data dua bulan terakhir, ada peningkatan yang signifikan yang mana pada bulan Februari 2022 dilaporkan hanya 1 anjal dirazia. Lalu melonjak di bulan Maret 2022 dengan mengamankan 12 PMKS.
BERITA TERKAIT
-
Lanjtik 6.936 PPPK, Munafri-Aliyah Tegaskan Profesionalisme dan Integritas Pegawai
-
Munafri Arifuddin Resmi Pimpin IKA FH Unhas, Tegaskan Kolaborasi Jadi Kekuatan Alumni
-
Di Hadapan Menteri ATR/BPN, Wali Kota Munafri Dorong Kepastian Status Lahan Sekolah, Faskes, Hingga Tempat Ibadah
-
Dari TPA hingga Jembatan: Appi Pastikan Pengelolaan Sampah dan Infrastruktur Tetap Optimal di Musim Hujan
-
Dari Romang Tangayya, Munafri Pastikan Warga di Perbatasan Tak Tertinggal Akses Jalan