Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Selasa, 15 Februari 2022 08:48

Rapat persiapan perekrutan supervisor dan pendamping gizi, yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Sulsel, Senin, 14 Februari 2022.
Rapat persiapan perekrutan supervisor dan pendamping gizi, yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Sulsel, Senin, 14 Februari 2022.

Persiapan Aksi Setop Sunting, Dinkes Sulsel Rekrut Supervisor dan Tenaga Pendamping Gizi

Pendamping gizi nantinya akan bertugas untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk desa lokus stunting di 24 kabupaten/kota.

MAKASSAR, BUKAMATA - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melakukan tes untuk tenaga supervisor dan tenaga pendamping gizi, untuk mendukung program Aksi Setop Stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha, mengatakan, rencananya akan direkrut enam tenaga supervisor, satu orang pengolah data, dan 240 tenaga pendamping gizi. Tenaga pendamping gizi ini akan melakukan pendampingan, dimana setiap desa ada satu orang pendamping gizi.

Untuk sesi tes bagi supervisor dan pengolah data, akan berlangsung pada tanggal 17 dan 18 Februari 2022. Sementara untuk tim pendampingan gizi direncanakan akan dilakukan tes pada tanggal 25-27 Februari 2022.

"Masing-masing supervisor, nantinya akan bertanggung jawab terhadap empat kabupaten/kota," kata Andi Nurseha, Senin, 14 Februari 2022.

Adapun tugas para supervisor, lanjut Andi Nurseha, untuk melakukan koordinasi dan monitoring dengan tim pendamping gizi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Tentunya, akan berkoordinasi pula dengan tim Dinas Kesehatan Sulsel terkait pelaksanaan kegiatan di desa yang menjadi lokus untuk penurunan stunting.

Sementara, setiap orang pendamping gizi nantinya bertugas pada satu desa. Dimana, ada 240 desa yang menjadi lokus pada 24 kabupaten/kota. "Mereka akan ditugaskan kurang lebih tujuh bulan, hingga Bulan November dan Desember akan dilakukan evaluasi," ungkapnya.

Menurut Andi Nurseha, pendamping gizi nantinya akan bertugas untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk desa lokus stunting di 24 kabupaten/kota. Para pendamping juga akan mensosialisasikan dalam perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita.

Upaya penurunan stunting ini pun menjadi fokus Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang senantiasa mendorong hadirnya sumber daya manusia yang lebih baik.

"Permasalahan stunting menjadi fokus Bapak Bapak Andi Sudirman Sulaiman. Melalui program Aksi Setop Stunting, pemerintah memberikan perhatian penurunan stunting di seluruh kabupaten kota di Sulsel, dengan menetapkan 240 desa yang menjadi lokus," jelas Andi Nurseha. (*)

#Pemprov Sulsel #Andi Sudirman Sulaiman #Dinas Kesehatan Sulsel #Aksi Setop Stunting

Berita Populer