Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 07 Februari 2022 20:55

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri launching Pekarangan Emas di Tanete Riattang Barat, Senin, 7 Februari 2022.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri launching Pekarangan Emas di Tanete Riattang Barat, Senin, 7 Februari 2022.

SYL Ajak Masyarakat Bone Manfaatkan Pekarangan Rumahnya Jadi Lahan Produktif

Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini terus berupaya melakukan penanaman pekarangan lestari di seluruh daerah. Bahkan pendampingan yang dilakukan sudah masuk pada proses produksi olahan, dimana terong dan sayuran bisa dijadikan kripik atau makanan lainnya.

BONE, BUKAMATA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak masyarakat di Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, untuk manfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan pertanian produktif, yang bisa menghasilkan skala ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dapur.

Menurut Mentan, pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan dimana saja. Pertanian adalah bisnis sekaligus lapangan kerja yang sangat menjanjikan.

"Pertanian itu ada yang tanamnya 20 hari, ada yang satu bulan, ada yang tiga bulan dan ada juga yang bisa kita panen setiap hari. Bahkan pertanian di pekarangan rumah ini bisa menghasilkan 40 juta rupiah dalam sebulan," ujar SYL, saat menghadiri launching Pekarangan Emas di Tanete Riattang Barat, Senin, 7 Februari 2022.

Ia mengatakan, masyarakat bisa lebih kreatif lagi dengan membuat pola tanam bertingkat. Misalnya dengan membangun lokasi tanam dua lantai, dimana bagian bawah bisa dijadikan lokasi tanam sayur dan lokasi atas digunakan sebagai lokasi tanam cabe.

"Biasanya ibu-ibu kalau tanam gampang, tapi mengemas dan memasarkan itu yang biasanya sulit. Makanya akan kita bantu. Tapi yang paling penting saya berharap pekarangan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Mentan menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini terus berupaya melakukan penanaman pekarangan lestari di seluruh daerah. Bahkan pendampingan yang dilakukan sudah masuk pada proses produksi olahan, dimana terong dan sayuran bisa dijadikan kripik atau makanan lainnya.

"Di Jawa itu sudah terintegrasi antara tanaman dengan proses olahan. Nah kita mau terong itu bisa jadi kripik atau produk makanan olahan lainnya. Makanya harus disiapkan bibitnya, pupuknya dan perawatannya," tutupnya. (rls)

#Mentan SYL #Syahrul Yasin Limpo #Kementrian Pertanian #Pekarangan Emas #Pemkab Bone