Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 07 Februari 2022 17:35

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, saat peletakan batu pertama atau groundbreaking Jalan Akses Tol MNP, yang dilaksanakan Senin, 7 Februari 2022
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, saat peletakan batu pertama atau groundbreaking Jalan Akses Tol MNP, yang dilaksanakan Senin, 7 Februari 2022

Progres Pembebasan Lahan Sudah 70 Persen, Pembangunan Jalan Akses Tol MNP Dimulai

Kehadiran Tol MNP ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke MNP.

MAKASSAR, BUKAMATA - Pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) telah dimulai. Ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking, yang dilaksanakan Senin, 7 Februari 2022, dan turut dihadiri Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengatakan, dengan dibangunannya Jalan Akses Tol MNP sepanjang 3,2 km, diharapkan dapat semakin meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional. Iapun berpesan agar setelah groundbreaking ini, konstruksi segera dimulai sehingga dapat selesai sesuai target Juni 2023 atau bahkan bisa lebih cepat.

Dikatakan Fatah, nantinya Jalan Akses Tol Makassar New Port yang akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port memiliki proyeksi kapasitas sebanyak 900 ribu Teus pada tahun 2023. Disamping itu, kehadiran tol ini juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulsel.

"Saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan. Jalan tol yang akan dibangun memenuhi kriteria-kriteria desain yang sudah dipersyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta menerapkan ruang bebas (clear zone) dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan," katanya.

Fatah juga berpesan, dengan adanya proyek tol ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat karena akan melibatkan tenaga kerja sekitar 1.000 orang, dan menciptakan peluang bagi pelaku ekonomi mikro, maupun pelaku usaha bidang konstruksi di Sulsel.

"Kepada kontraktor serta konsultan supervisi, agar melaksanakan tugasnya secara professional dengan menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebarluasan Covid-19," imbaunya.

Sementara, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, holding dari PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE), M Ramdani Basri, mengatakan, pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) ini merupakan lanjutan dari komitmen untuk terus berkontribusi dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah, khususnya di Kota Makassar.

"Kehadiran Tol MNP ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke MNP," tambahnya.

Proyek pembangunan Pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) dengan panjang ±3,2 km dan kebutuhan lahan sebanyak ±2,74 hektare ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP. Sementara pembangunan tahap kedua akan dilakukan dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP.

Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan, sedangkan tahap ketiga dari MNP menuju ke Bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya. Akses jalan tol menuju Makassar New Port merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Usaha Jalan Tol.  Sedangkan pembebasan lahan untuk proyek ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). 

Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terletak di Kelurahan Buloa dan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Pelaksanaan proyek ini direncanakan selama ±14 Bulan dengan melibatkan tenaga kerja ± 1.000 orang. Proyek ini juga akan melibatkan pelaku konstruksi yang terpercaya dan berpengalaman dibidangnya.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi area sekitar, terutama bagi pelaku ekonomi mikro yang menyediakan kebutuhan harian pekerja proyek, maupun bagi pelaku dan penyedia barang konstruksi. Desain rencana jalan tol yang sebagian berada pada area padat penduduk, sehingga sebelum proses Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terlebih dahulu dilaksanakan pembebasan lahan. 

PT Pelindo bersama dengan Pemerintah Kota Makassar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan stakeholder lainnya telah melakukan pembebasan lahan terhadap ±70 persen kebutuhan dan berkomitmen untuk menyelesaikan membebaskan lahan tersebut berdasarkan dokumen Penetapan Lokasi (Penlok) dengan tidak merugikan masyarakat. Lahan yang telah selesai dibebaskan, kemudian diserahterimakan dari PT Pelindo kepada Kementerian PUPR untuk selanjutnya diserahterimakan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dipergunakan dalam pembangunan Akses Jalan Tol MNP.

Pada awal tahun 2023, pembangunan Makassar New Port tahap lanjutan akan selesai dan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) tahun 2023, yakni seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan dipindahkan dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port. Dimana diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak hampir satu juta teus per-tahun.

Operasional pelabuhan membutuhkan adanya infrastruktur jalan baru yang terhubung langsung dengan jalan tol yang telah ada, sehingga pergerakan dan distribusi logistik maupun jasa dapat lebih efisen. Mengingat kapasitas jalan lokal yang ada tidak mampu mengakomodir pergerakan kendaraan angkutan Pelabuhan. Pembangunan jalan akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang/logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia. (*)

#Tol MNP #Makassar New Port #Kementrian PUPR

Berita Populer