Wiwi
Wiwi

Jumat, 04 Februari 2022 10:08

Akademisi UI Sarankan Pegiat Media Sosial Hati-Hati dengan Influencer yang Sering Pamer Kekayaan

Akademisi UI Sarankan Pegiat Media Sosial Hati-Hati dengan Influencer yang Sering Pamer Kekayaan

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali pun menyoroti fenomena tersebut seperti affiliator Binary Option, yang juga sedang ramai dibicarakan.

BUKAMATA — Baru-baru ini, ramai influencer yang disebut-disebut mengajak para followers-nya untuk ikut investasi sambil memamerkan harta kekayaannya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali pun menyoroti fenomena tersebut seperti affiliator Binary Option, yang juga sedang ramai dibicarakan.

Para influencer seolah punya banyak harta dengan memamerkan mobil mewah, jam tangan, alat elektronik dan lain-lain.

"Dalam jangka pendek, orang sangat percaya sekali, karena mereka berpikir 'kalau dia (influencer) bisa. Saya pun bisa'. Inilah yang jadi masalah," kata Rhenald Kasali dikutip Bukamata dari kanal YouTubenya, Jumat (4/2/2022).

"Kalau marketing, itu adalah win-win karena basisnya adalah customer satisfaction, customer experience. Customer merasakan pengalaman, proses yang menyenangkan dan kemudian bisa bercerita lagi pada orang lain, dan mendatangkan customer lagi," katanya lebih lanjut.

Namun, Rhenald Kasali mengingatkan hal itu adalah win lose yang hanya dibuat senang di depan. Setelah itu akan menderita.

Prof. Rhenald Kasali pun memberikan ciri-ciri flexing, khususnya dari orang-orang yang tak bisa dipercaya sebagai berikut:

Omongannya selalu harta-harta, uang-uang, gampang-gampang, becarefull tidak ada yang mudah, tidak ada yang gampang. Menurutnya, orang tersebut menggunakan cara-cara agar followers-nya percaya bahkan dengan cara agama sekalipun.

"Dasarnya baik, tapi ternyata mereka menipu," ucap Rhenald Kasali.

Menurutnya, ada orang yang pamer harta kekayaan padahal sedang pandemi Covid-19 di mana banyak orang mengalami kesusahan.

"Mereka justru pamer, pamer dengan mengatakan 'ini murah, ini gampang'. Di tengah-tengah seperti itu kelihatan sekali siapa yang punya, siapa yang tidak," katanya.

Rhenald Kasali menyebutkan, orang bermuka dua seperti saat memasarkan flexing tapi dibilang produk bagus yang menjadikan di masa di depan.

"Tapi kemudian ketika orang lain rugi. Mereka tidak berempati dan justru mengata-ngatai. Tadinya manis sekali," katanya.

Orang-orang yang menawarkan investasi berkedok judi menurut Rhenald Kasali, memiliki tampilan menawan seperti pakaian yang mewah atau branded.

"Mereka sangat friendly dan tampak kaya," kata dia.

Dijelaskan Rhenald Kasali, narsistik yang dimaksud adalah orang yang kagum dengan diri sendiri, kagum dengan kekayaan dan senang disebut orang paling kaya.

Akademisi dan praktisi UI itu kemudian mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terlalu tergiur atau terlalu percaya.

#rhenald kasali #influencer #Selebgram #investasi bodong