Wiwi
Wiwi

Minggu, 30 Januari 2022 13:12

Anang Hermansyah Sukses Jualan Lagu di NFT, Begini Tipsnya

Anang Hermansyah Sukses Jualan Lagu di NFT, Begini Tipsnya

Penyanyi dan pencipta lagu Anang Hermansyah sukses menjual NFT atau non-fungible token. Untuk pemula yang ingin menjual NFT, berikut tips dan cara jual NFT melalui marketplace seperti OpenSea maupun lainnya.

BUKAMATA — Penyanyi dan pencipta lagu Anang Hermansyah sukses menjual NFT atau non-fungible token. Untuk pemula yang ingin menjual NFT, berikut tips dan cara  jual NFT melalui marketplace seperti OpenSea maupun lainnya.

Anang Hermansyah meluncurkan NFT bernama ASIX Token. Token kripto Anang Hermansyah habis terjual di bawah satu menit saat private sell pada 27 Januari 2022.

ASIX token merupakan token utility atau memiliki use case yang berada di atas jaringan blockchain binance. Lalu, bagaimana agar pemula seperti Anang Hermansyah bisa sukses menjual NFT?

NFT adalah produk investasi turunan dari kripto. Untuk menjual NFT harus dilakukan melalui marketplace seperti OpenSea.

OpenSea adalah marketplace global untuk jual beli NFT. Selain OpenSea, di Indonesia juga ada marketplace lokal untuk jual beli NFT seperti TokoMall, Paras.id, Enevti, Kolektibel, Baliola, Artsky, dan Metaroid dll.

Penjualan NFT mencapai sekitar US$ 25 miliar atau sekitar Rp 357 triliun pada tahun 2021. Di Indonesia, NFT menjadi tren setelah Ghozali menjual koleksi foto selfie dirinya sebagai NFT di OpenSea dengan harga lebih dari Rp 1 milyar.

Penjualan NFT di OpenSea atau marketplace lain bisa berupa gambar, foto, lukisan, video, lagu dll. Lalu bagaimana cara menjual NFT di OpenSea atau marketplace lain agar cepat laku?

Dilansir Bukamata dari kompas, pengusaha dan investor NFT membagikan tips menjual NFT di OpenSea maupun marketplace lain:

Pengusaha tersebut adalah Tanay Mehra, yang memiliki bisnis tekstil di Jalandhar dan merupakan eksportir tekstil dan rempah-rempah. Dia juga berdagang di NFT untuk mencari nafkah, berurusan dengan seni digital, memorabilia kriket dan koleksi koin.

Mehra melakukan 4-5 perdagangan sebulan dan rata-rata laba atas investasinya adalah 70%-80%. Mehra pun menawarkan menceritakan tentang fenomena ini, yang menawarkan banyak cuan untuk pendatang baru di dunia NFT.

"Saya dapat mengatakan saya mendapatkan penghasilan yang sangat baik. Saya melihat ruang lingkup yang luar biasa untuk pengembangan ruang," ujar Mehra.

"Saat ini mungkin hanya seni digital. Tapi kita akan memiliki musik, televisi dan film yang dijual sebagai NFT. Beberapa penggunaan NFT belum dikembangkan dan ini menjadikan ruang ini sebagai pilihan utama selama satu atau dua dekade mendatang," tambahnya.

Mehra juga menyebut, memasuki dunia NFT perlu penelitian secara menyeluruh. Khususnya bagi pemula.

"Jangan pernah menginvestasikan uang di NFT atas rekomendasi orang acak mana pun, tanpa melakukan riset," tegasnya.

 

Pendidikan dan informasi menurut Mehra sangat penting, terutama di awal. Ini karena ada banyak orang yang menipu investor yang mudah tertipu. Penipuan baru disebutnya muncul setiap hari.

"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri Anda adalah dengan waspada, yang juga akan mencegah scammers menjadikan Anda sasaran empuk," ujar Mehra, menekankan risiko bermain di ranah digital.

"Sepuluh tahun yang lalu, pernahkah kita membayangkan bahwa transaksi bisa dilakukan secara digital? Saat ini, hampir semua orang, mulai dari pemilik toko kelontong hingga penjual sayur menerima pembayaran digital," tambahnya.

Dia juga tidak merekomendasikan kursus online karena kursus biasanya tidak diperbarui. "Informasi harus dicari oleh seseorang secara langsung setelah melakukan setidaknya penelitian dasar tentang mereka," ujarnya.

Bagi pendatang baru NFT, hal yang juga penting dicatat adalah populasi sasaran. Misalnya, karya seni yang sangat mahal, biasanya akan memiliki audiens khusus.

"Barang-barang yang berada dalam kisaran harga menengah mudah dijual. Namun sekali lagi, berinvestasi pada barang koleksi yang terlalu murah sangat tidak disarankan karena tidak akan memiliki nilai jual kembali," ujar Mehra.

"Oleh karena itu, keseimbangan harus dijaga untuk memastikan tidak ada kerugian," tambahnya.

Mehra juga menyebut bahwa investor pemula harus fokus pada koleksi yang memiliki minat massal di dalamnya. "Seseorang harus waspada terhadap platform palsu yang menyedot dana dan kemudian menghilang. Kesadaran ini tidak akan datang kecuali seseorang mempelajari subjek ini secara menyeluruh," ungkapnya.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, sebenarnya fenomena NFT, OpenSea dan Ghozali menjadi angin segar bagi perkembangan pasar NFT di Indonesia. "Tapi tak bisa dipungkiri, Ghozali effect ini sayangnya tidak dibarengi dengan literasi yang baik," kata dia.

"Masih ada penyalahgunaan momentum, dengan membuat karya NFT yang tidak lazim, bahkan mengunggah KTP yang terdapat data pribadi dan menyalahi aturan undang-undang," tambahnya.

Melihat hal tersebut, Teguh menilai, saat ini masih terdapat kesenjangan antara minat dengan pemahaman masyarakat terkait NFT. Menurutnya, ada sejumlah hal yang perlu diketahui masyarakat terlebih dahulu, sebelum mulai menggeluti pasar NFT.

Sebelum menjual karya atau asetnya melalui NFT di OpenSea atau marketplace lain, masyarakat harus mengetahui dahulu tujuan atau objektif yang ingin diambil. Teguh mengingatkan, NFT merupakan suatu aset yang tidak terlalu likuid, sehingga penjualannya, khususnya dari tangan kedua atau selanjutnya tidak akan terlalu mudah.

"Sama seperti investasi lainnya, dalam dunia NFT juga memiliki risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi," kata Teguh.

3 syarat NFT laku di pasar digital

Setelah mengetahui tujuannya, NFT yang ingin dijual di OpenSea atau marketplace lain setidaknya harus memiliki tiga poin atau memenuhi tiga syarat utama agar laku di pasar digital.

Tips pertama agar NFT cepat laku dijual di OpenSea atau marketplace lain adalah kelangkaan atau rarity. "NFT harus memiliki unsur kelangkaan atau keunikan agar tidak umum," kata Teguh.

Tips kedua agar NFT cepat laku dijual di OpenSea atau marketplace lain adalah memiliki nilai tambah. NFT harus memiliki nilai tambah atau additional value yang ditawarkan kepada para calon pembeli.

Tips ketiga agar NFT cepat laku dijual di OpenSea atau marketplace lain adalah aspek komunitas.

"Community, karya NFT akan sukses jika dibangun atas interest yang sama dari banyak individu agar memilki value," ujarnya.

Dengan melihat poin-poin tersebut, Teguh menilai, NFT menjadi sangat menarik bagi para seniman yang memiliki karya unik atau berbeda dengan satu sama lain.

"Bagi seniman atau konten kreator, NFT tentu menguntungkan karena bisa menjual hasil karya seninya secara langsung pada penikmatnya tanpa campur tangan pihak lain. Sehingga semua keuntungan dapat dimiliki penuh oleh kreator seni," ucap dia.

#NFT ##ashanty #anang

Berita Populer