Redaksi
Redaksi

Senin, 06 Desember 2021 21:47

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi sejumlah alat berat untuk percepatan penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. Foto: Ist/Kementerian PUPR
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi sejumlah alat berat untuk percepatan penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. Foto: Ist/Kementerian PUPR

Percepat Penanganan Erupsi Semeru, Kementerian PUPR Kerahkan Beragam Alat Berat

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi sejumlah alat berat.

BUKAMATA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter untuk mempercepat penanganan darurat erupsi Gunung Semeru.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan Presiden RI, Joko Widodo telah memerintahkan penanganan tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru, dengan membantu korban bencana dan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang.

Upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur.

Selain memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, BBPW Jawa Timur juga telah mengerahkan 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 1 mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat.

“Saat ini, dukungan peralatan sudah berada di lokasi dan akan segera diinstall di lokasi-lokasi pengungsian sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Lumajang,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

Selanjutnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air juga mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak.

Alat berat yang dikerahkan berupa 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.

Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali dengan melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten.

“Dengan mengerahkan 3 unit loader, 1 unit grader, 4 unit excavator, 1 unit dozer, 4 unit dump truck, dan 1 unit water tank kapasitas 5.000 liter.”

Informasi sementara terdapat satu jembatan runtuh akibat lahar dingin Gunung Semeru yakni Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang. Jembatan Besuk Kobokan dibangun pada tahun 1997 memiliki panjang bentang 129 meter dan lebar 9,6 meter.

Saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya.

Langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengeluarkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.

#kementerian PUPR #erupsi semeru

Berita Populer