BUKAMATA - Sebanyak 6 kelompok nelayan dilaporkan hilang kontak pada Kamis (2/12/2021), saat melaut di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Sebelum kehilangan kontak dengan keenam kelompok nelayan tersebut, cuaca ekstrem melanda wilayah Natuna dan memicu terjadinya gelombang air laut setinggi 6-7 meter.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, pada Jumat, 3 Desember 2021, menyatakan tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap keenam kelompok nelayan tersebut.
Tim tersebut terdiri dari BPBD Kabupaten Natuna, Damkar PB Kabupaten Natuna, unsur TNI - POLRI, Basarnas, pemerintah, dan masyarakat setempat.
Selain hikangnya enam kelompok nelatan, banjir rob juga terjadi di Natuna setelah air laut naik ke permukaan dan merendam sebanyak 92 rumah warga.
“Dari keseluruhan rumah yang terdampak, BPBD Kabupaten Natuna juga melaporkan diantaranya 2 unit rumah mengalami rusak berat, 9 unit tempat usaha (ruko) terendam, dan 6 akses jalan terputus,” jelasnya melalui keterangan tertulis.
Menurutnya, faktor lain yang diduga memicu terjadinya banjir adalah buruknya drainase dan penyempitan Sungai Batu Hitam, Sungai Ranai, Sungai Jemengan, dan Sungai Padangkara.
Tinggi muka air akibat banjir rob di daerah itu mencapai 90 sentimeter di sejumlah wilayah Kabupaten Natuna.
“Catatan BPBD Kabupaten Natuna, wilayah terdampak meliputi tiga titik lokasi Kecamatan yakni Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Teratan, dan Kecamatan Pulau Laut,” tuturnya.
“BPBD Kabupaten Natuna telah mendirikan tempat pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan banjir kembali terjadi. Kondisi terkini per Jumat (3/12) pukul 10.00 WIB ketinggian muka air terpantau berkisar 90 sentimeter, akan surut dipagi hari namun kembali terjadi pasang pada sore hingga malam hari.”
BMKG telah mengeluarkan informasi Peringatan dini hingga esok (4/12) untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau mengenai, waspada potensi hujan dengan intensitas sedang lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Natuna dan Kepulauan Anambas.
Sementara itu, hasil kajian risiko bencana melalui InaRISK untuk wilayah Kabupaten Natuna memiliki potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di 12 Kecamatan dengan tingkat resiko sedang hingga tinggi termasuk Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Teratan, dan Kecamatan Pulau Laut.
TAG
BERITA TERKAIT
-
Sempat Hilang Kontak, Empat Nelayan Akhirnya Ditemukan Selamat
-
Alami Masalah Mesin, Basarnas Evakuasi Nelayan di Perairan Selayar
-
Nelayan Dilaporkan Hilang saat Cari Ikan di Pantai Bira Ditemukan di Perairan Jeneponto
-
Belum Kembali Melaut, Basarnas Cari Nelayan di Perairan Bira Bulukumba
-
Nelayan yang Hilang di Perairan Makassar Ditemukan Tak Bernyawa