JAKARTA, BUKAMATA - Prabowo Subianto masih menjadi tokoh paling diinginkan publik untuk menjadi presiden. Itu sesuai hasil survei calon presiden 2024 yang digelar Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap).
Direktur Eksekutif Mochammad Thoha memaparkan, ada 23,0 persen publik yang memilih Prabowo. Hal tersebut, mengingat Prabowo yang telah tiga kali berkompetisi dalam kepemimpinan nasional. Sehingga kata Thoha, bisa saja menunjukkan masih besarnya harapan publik kepada Prabowo, untuk dapat mewujudkan visi misi ekonomi politiknya yang tertunda tentang mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang demokratis, bersatu, kuat, maju dan makmur.
Menurut Thoha, walaupun diterpa isu migrasi pemilih yang kecewa terhadap bergabungnya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi, tampaknya elektabilitas Prabowo masih cukup tinggi. Ini lanjut Thoha, menandakan bahwa sebagian pendukung mulai mengerti sikap yang diambil Prabowo untuk persatuan bangsa.
Thoha menambahkan, untuk posisi berikutnya setelah Prabowo, ditempati Anies Baswedan. Perolehannya 14,1 persen, disusul Ganjar Pranowo 13,6 persen dan Sandiaga Uno. Lalu ada Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil, Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto.
Anies kata Thoha, masuk dalam bursa capres pilihan publik karena dianggap pluralis dan religius. “Pilihan publik yang dijatuhkan ke Anies mungkin saja disebabkan karena sosok Anies yang juga pluralis dan religius,” ungkap Thoha.
Ganjar Pranowo juga mendapat tempat di hati masyarakat, karena terkenal rajin turun langsung ke daerah. “Ganjar mungkin lebih dikenal sebagai sosok yang populer karena sering turun ke bawah terutama di provinsi Jawa Tengah tempatnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah,” paparnya.
Survei dari Lanskap ini juga menanyakan pertanyaan simulasi pasangan capres-cawapres.
Hasil simulasi tersebut menunjukkan, tingkat keterpilihan yang tinggi terhadap pasangan di mana yang menjadi calon Presidennya Prabowo.
Pasangan Prabowo-Puan yang tertinggi (67,7 persen) dibandingkan Prabowo-Anies (63,6 persen), Prabowo-Ganjar (62,0 persen) dan Prabowo-Sandi (58,7 persen).
“Namun jika dibalik di mana Prabowo sebagai cawapres persentase keterpilihannya jauh menurun, tetapi masih tetap menjadi pilihan utama dalam semua simulasi yang menempatkan Prabowo sebagai cawapres. Hanya ada sebagian kecil publik memilih Prabowo diposisi cawapres dan bahwa ada sebagian besar publik memilih Prabowo sebagai capres,” tandasnya.
Sementara pasangan capres-cawapres lain seperti Anies-Ganjar (48,5 persen), Anies-Sandi (46,2 persen), Anies-Puan (40,1 persen), Anies-Airlangga (38,9 persen) atau, Ganjar-Anies (47,1 persen), Ganjar-Sandi (46,7 persen), Ganjar-Airlangga (41,1 persen) atau Ganjar-Puan (39,4 persen) kombinasi lainnya untuk sementara masih belum melewati perolehan elektabilitas bila Prabowo menjadi capresnya.
Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) melaksanakan survei lapangan 11-25 November 2021, dengan teknik pencuplikan sampel menggunakan multistage random sampling yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Sampel yang dicuplik adalah, penduduk yang berusia minimal 17 tahun ke atas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1.420 responden dengan Margin of Error 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung.
TAG
BERITA TERKAIT
-
China soal Parade Militer: Prabowo Putuskan Datang, Sudah di Beijing
-
Sekjen PSI Sebut Ada Pihak Sebar Hoaks untuk Adu Domba Prabowo, Gibran, dan Jokowi
-
Prabowo Lantik Irjen Suyudi jadi Kepala BNN Gantikan Komjen Martinus
-
Prabowo Lantik Ratusan Perwira TNI dan Polri
-
Prabowo Nyatakan Dukung Perdamaian Dunia di Pleno KTT Brics