PINRANG, BUKAMATA - Kamis, 4 November 2021. Sudah siang. Sudah pukul 12.00 Wita. Dua kelompok warga berhadap-hadapan di sepanjang jalan poros Pinrang-Polman, Kampung Lasape, Desa Katomporang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. Sudah menghunus senjata tajam. Sudah saling memprovokasi. Bersiap saling serang.
Kedua kelompok yang berseteru itu dari warga Kampung Tantu dengan warga Kampung Lasape. Untung polisi dari Polsek Duampanua, sudah bersiap di lokasi. Menghalau kedua kubu agar mundur. Sehingga pertumpahan darah mampu dicegah.
Kapolsek Duampanua, AKP Gazali membeber kronologi insiden itu. Sebelumnya pada Rabu, 3 November 2021, terjadi perkelahian pelajar antara sesama siswa SMK Budi Bangsa bernama Indra Abdul Hakim dan Dian Rizal Afrizal. Perkelahian itu sempat dilerai oleh seorang guru.
Baca Juga :
Namun, pelajar bernama Indra Abdul Hakim keberatan. Dia lalu mendatangi Polres Pinrang, melaporkan kejadian itu. Namun saat itu, Kepala Sekolah SMK Budi Bangsa yang bernama Sapri Juma, S.Pd mengarahkan Indra untuk kembali dan tidak melaporkan tersebut.
Kepala sekolah mengarahkan agar permasalahan tersebut, diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah pada keesokan harinya.
Kamis, 4 November 2021, sekitar pukul 11.30 Wita, kedua belah pihak datang di sekolah. Dengan maksud untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan oleh pihak sekolah.
Kedua belah pihak pada saat itu, telah sepakat untuk berdamai dan menganggap permasalahan tersebut telah selesai. Sehingga, kedua belah pihak kembali.
Namun, pada saat masyarakat Kampung Tantu yang berjumlah sekitar kurang lebih 50 orang hendak meninggalkan sekolah, masyarakat Kampung Tantu memancing dengan mengeraskan suara motornya sambil berteriak dan menunjuk-menunjuk ke arah masyarakat Kampung Lasape yang berada di sekitar tempat kejadian.
Sehingga, spontan masyarakat Kampung Lasape melempar batu ke arah rombongan masyarakat Kampung Tantu. Akhirnya terjadi saling menyerang dan melempar batu. Namun pada saat itu, anggota Polsek Duampanua langsung melakukan tindakan dengan cara melerai kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak masing-masing mundur.
Masyarkat Kampung Tantu pun kembali ke kampungnya dan memprovokasi masyarakat di kampungnya, sehingga masyarakat Kampung Tantu terprovokasi dan kembali mendatangi Kampung Lasape dengan jumlah masyarakat kurang lebih 150 orang, dengan masing-masing membawa senjata tajam berupa parang panjang, samurai dan badik.
Kemudian pada saat masyarakat Kampung Tantu berkumpul dan menuju Kampung Lasape, masyarakat Kampung Lasape juga berkumpul dan masing-masing menyiapkan senjata tajam berupa parang panjang, samurai dan badik.
Saat masyarakat Kampung Tantu tiba di Kampung Lasape, mereka berjalan kaki menyisir sepanjang jalan poros mencari masyarakat Lasape yang telah melakukan pelemparan terhadap masyarakat Kampung Tantu. Pada saat itu, masyarakat Lasape melakukan perlawanan dengan mengadang rombongan Kampung Tantu, sehingga terjadi ketegangan dengan saling memancing dengan melempar batu.
Namun, saat itu anggota Polsek Duampanua berada di tengah kedua pihak, berusaha melerai dan menyuruh kedua belah pihak untuk mundur. Namun masyarakat Kampung Tantu tetap menyerang ke arah masyarakat Kampung Lasape, sehingga terjadi kejar-kejaran.
Warga Kampung Lasape berlari masuk ke rumahnya untuk bertahan, sehingga masyarakat Kampung Tantu tidak mendapati adanya masyarakat Kampung Lasape berada di jalanan, sehingga masyarakat Kampung Tantu kembali ke kampungnya.
AKP Gazali mengatakan, saat ini situasi sudah kondusif. Penanganannya kata dia, diambil alih oleh Polres Pinrang, untuk memediasi kedua kelompok yang berseteru. "Namun saya tetap mengerahkan personel untuk berjaga maksimal di TKP, guna mengantisipasi terjadi bentrok susulan," tutupnya.
Penulis: Jun