MAROS, BUKAMATA - Senin, 5 Oktober 2021. Dosen Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEM) Bongaya bersama mahasiswa Jurusan Akuntansi STIEM Bongaya, menggelar kegiatan bertajuk, "Mengabdi Bersama Dosen Akuntansi STIEM Bongaya" dengan pelatihan pengelolaan keuangan BUMDes di tiga kecamatan di Maros. Salah satunya di Kecamatan Marusu. Dipusatkan di Desa Temmappadduae.
Nasaruddin dari Bagian Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Marusu berterima kasih kepada STIEM Bongaya, khususnya dosen akuntansi. Menurutnya, mereka sangat butuh kegiatan pemberdayaan seperti saat ini. Pasalnya, BUMDes di Marusu kata dia, saat ini belum berdaya.
"Pendapatan BUMDes di Marusu baru berhitung juta, belum puluhan juta," ujar Nasaruddin.
Baca Juga :
Menurut Nasaruddin, di Marusu ada dua desa yang BUMDes-nya bagus, yakni, Temmappadduae dan Nisombalia.
Temmappaduae bergerak di usaha BRILink, pengelolaan sampah, pembuatan arang, transportasi. Sedangkan Nisombalia bergerak di bidang ayam petelur, air bersih Pamsimas dan desa wisata Puricaddi.
Ucapan yang sama disampaikan Sekdes Temmappadduae, Sahabuddin. Dia berharap, pelatihan ini akan memberi nilai positif bagi BUMDes di Marusu.
Dari Akuntansi STIEM Bongaya, hadir dosen dan mahasiswa. Masing-masing, Dr Hj Marwah Yusuf, SE., MM., Ak., CA, Dr Eva Marin Sambo, SE., Ak., CA., Lusiana Kanji SE.,M.Si.,Ak.,CA, Anwar SE.,M.Si, Musdalifah SE.,M.,Ak, Azisah Basmar, SE., M.Ak, Pricillia Angela Moga, Riska Amaliah, dan M. Iksan, .
Pesertanya, pengurus BUMDes dari desa di Marusu. Masing-masing, Temmappadduae, Tellumpoccoe, Abbulosibatang, Nisombalia, Pabbentengan, juga Marumpa.
Pada kesempatan itu, terungkap permasalahan para BUMDes. Rata-rata pada persoalan insentif sehingga banyak pengurus yang mundur.
Rata-rata BUMDes mengelola dana hingga Rp100 juta. Hanya saja belum maksimal, karena mereka terkendala pada kelayakan usaha.
Dalam pelatihan yang dipandu Azisah Basmar, Marwah Yusuf mengatakan, dosen Akuntansi STIEM Bongaya siap mendampingi para pengurus BUMDes untuk penyusunan kelayakan usaha.
Pada kesempatan itu, Ibu Musdalifah dan Ibu Eva Marin Sambo memaparkan teknis laporan keuangan, membantu para pengurus dalam menyusun laporan keuangan.