MAKASSAR, BUKAMATA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan, banjir bandang kiriman dari Kabupaten Gowa dan Maros perlu diantisipasi. Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG, berkaitan dengan curah hujan di dua daerah tersebut.
Diketahui, terdapat tiga sungai besar mengalir dan bermuara di Kota Makassar. Diantaranya, Sungai Jeneberang di selatan (Hulunya di Kabupaten Gowa), Sungai Lekopancing (Hulunya di Kabupaten Maros), dan Sungai Tallo di bagian utara (Hulunya juga dari Gowa).
Tiga sungai ini bisa berkontribusi secara signifikan terhadap kondisi banjir di Kota Makassar selama musim hujan. Jika curah hujan dan intensitas hujannya tinggi, atau bahkan ekstrim (harus ada data curah hujan dari stasiun pengukuran curah hujan).
"Banjir bukan hanya karena air hujan setempat. Banjir di hilir (Makassar) bisa disebabkan karena tingginya curah hujan dan intensitas hujan di hulu tiga sungai di atas lalu memperbesar aliran permukaan (runoff) ke bagian hilir. Inilah yang disebut banjir kiriman, dan harus diantisipasi," jelas Hendra, Kamis, 23 September 2021.
Ia menambahkan, Perumnas Antang berbatasan langsung dengan anak sungai yang mengalir dari Gowa. Sementara Biringkanaya berbatasan dengan anak sungai yang mengalir dari Maros.
"Lokasi ini sangat rawan mengalami banjir bandang kiriman jika anak sungai meluap ketika intensitas hujan tinggi," imbuhnya. (*)
BERITA TERKAIT
-
Perusahaan Jepang Tawarkan Teknologi BLITZ GIS, Solusi Real Time Cegah Banjir di Makassar
-
Pemkot Makassar Percepat Penanganan Banjir, Lakukan Pengerukan Drainase di Titik Rawan
-
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Makassar
-
Buaya di Manggala Bukan Hanya Satu Ekor, Warga Diminta Waspada
-
Heboh Buaya Besar Muncul di Pemukiman Warga Saat Banjir