Ulfa
Ulfa

Rabu, 22 September 2021 21:20

FOTO/IST.
FOTO/IST.

Bupati Lutim Minta Jajaran Dinkes Jadi Agen Perubahan di Tengah Pandemi

Menurut Budiman, semua ASN termasuk tenaga upah jasa di Dinkes ini merupakan ujung tombak pelayanan di masyarakat.

LUWU TIMUR, BUKAMATA- Bupati Luwu Timur, H Budiman meminta para pegawai Dinas Kesehatan, termasuk tenaga upah Jasa Dinkes agar selalu bekerja tulus dan berkinerja baik dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Hal tersebut diungkap Budiman usai melakukan senam di halaman Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), pada Rabu (22/9/2021).

Menurut Budiman, semua ASN termasuk tenaga upah jasa di Dinkes ini merupakan ujung tombak pelayanan di masyarakat. Khusus tenaga kesehatan di Puskesmas yang masih berstatus upah jasa diharapkan benar-benar optimal melayani masyarakat dan tidak banyak mengeluh.

"Terlebih saat ini, saya telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan evaluasi berkala kontrak bagi tenaga upah Jasa. Itu artinya ketika kita memilih bergabung dengan Pemerintah Daerah, maka kita harus satu pikiran, visi, arah untuk meraih tujuan yang telah direncanakan sebelumnya," kata Budiman.

Ia juga mengingatkan agar para tenaga upah jasa Dinkes tetap semangat dan giat bekerja.

"KIta harus kedepankan pelayanan. Jangan merasa rendah karena berstatus upah jasa. Rezeki tidak pernah ada yang tahu kedepannya. Bisa jadi hari ini upah jasa, bisa saja nantinya jadi PNS, bahkan bisa saja jadi Kadis," jelasnya.

Tidak lupa juga Orang Nomor Satu di Luwu Timur ini juga mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan rajin berolahraga. "Penting bagi tenaga kesehatan harus tetap menjaga kesehatan dalam setiap pelayanan agar terhindar dari virus corona atau Covid-19. Jadilah agen perubahan ditengah pandemi" jelasnya.

Ia juga mengingatkan Kadis Kesehatan, dr Rosmini Pandin agar segera melakukan rapat bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, para Camat untuk meluncurkan program satu desa 100 vaksinator.

Terakhir, Budiman juga mengingatkan kepada para pegawai agar tidak memainkan game judi online. Ia meminta seluruh pimpinan OPD untuk memantau pegawai yang masih menyimpan game ini di ponselnya dan memerintahkan untuk segera menghapus game tersebut dari ponselnya.

Menurutnya, game judi online tersebut hanya menghilangkan berkah untuk daerah ini. Apalagi dalam agama kita juga memang melarang perbuatan judi ini, karena hasilnya hanya akan merugikan yang bersangkutan.

"Pegawai yang main judi online fokusnya akan terganggu, otomatis juga akan menganggu kinerja di pemerintahan," pungkasnya.

Penulis : Jusman
#Pemkab Lutim