
Bone Termalas Kedua Vaksin di Sulsel, Begini Jawaban Dinkes
Bone masuk rapor merah vaksinasi. Rasio penduduknya yang divaksin masih rendah. Cuma 17,48 persen. Yang paling rajin vaksin warga Makassar. Dengan rasio 45,64 persen.
BONE, BUKAMATA - Pemprov Sulsel mempublikasikan daftar daerah yang penduduknya masih sedikit melakukan vaksin. Ada lima daerah yang diberi warna merah. Pertanda rasio penduduknya yang sudah vaksin rendah.

Jeneponto di urutan pertama rasio penduduknya yang paling sedikit vaksin. Dari 313.305 jumlah penduduk Jeneponto, baru 42.602 yang vaksin. Atau hanya sekira 13,60 persen.
Urutan kedua daerah yang penduduknya malas vaksin adalah Bone. Dari total 634.982 penduduknya, baru 106.947 yang sudah vaksin. Atau sekira 16.84 persen. Kemudian Gowa menempati urutan ketiga penduduknya malas vaksin. Dari 593.829 jumlah penduduknya, yang sudah vaksin baru 103.811 orang atau 17,48 persen.
Lalu ada Sidrap di urutan keempat yang penduduknya malas vaksin. Dari 259.296 jiwa penduduknya, yang sudah vaksin baru 44.367 orang atau 17,80 persen. Kemudian Toraja Utara di urutan kelima, karena baru 19,24 persen penduduknya yang vaksin. Dari 197.939 total penduduknya, baru 48.081 yang sudah vaksin. Kelima daerah itu dapat rapor merah untuk vaksinasi.
Sedangkan daerah yang paling rajin warganya ikut vaksin adalah Makassar. Dari total 1.102.330 jumlah penduduknya, hampir setengahnya atau sekira 45,64 persen yang sudah vaksin, yakni, 503.069.
Daerah yang juga masuk kategori rajin vaksin adalah Soppeng 41.14 persen, menyusul Parepare dengan 35,58 persen. Lalu ada Palopo dengan 30,75 persen. Keempat daerah itu dapat rapor kuning.
Sedangkan 14 daerah lainnya mendapat rapor oranye.
Menanggapi daerahnya berada di urutan kedua yang penduduknya paling minim melakukan vaksinasi, Jubir Covid-19 Bone sekaligus Sekretaris Dinas Kesehatan Bone, dr Yusuf Tolo mengatakan, belum ada penelitian kalau penduduk Bone malas vaksin.
Menurutnya, memang berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulsel, rasionya masih sedikit. Tapi kata dr Yusuf, bukan berarti malas. Namun, stok vaksin yang terbatas. Sementara kata dia, jumlah penduduk Bone sangat besar.
"Kalau cakupan mungkin ya masih rendah. Tapi kalau dikatakan masyarakatnya tidak mau divaksin, saya kira belum ada penelitian untuk itu," jelasnya.
Memurut dr Yusuf, selama ini antusias masyarakat untuk vaksin cukup tinggi. Terutama di kota.
"Buktinya masyarakat antre cari vaksin. Tapi vaksin yang terbatas. Jadi cakupan rendah karena vaksin terbatas," terang dr Yusuf.
Penulis: Oces
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47