Redaksi
Redaksi

Senin, 16 Agustus 2021 11:31

Petinggi Taliban menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan Afghanistan usai merebut ibu kota Afghanistan, Kabul. (Sumber: AP/Zabl Karim)
Petinggi Taliban menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan Afghanistan usai merebut ibu kota Afghanistan, Kabul. (Sumber: AP/Zabl Karim)

Presiden Afghanistan Kabur dari Kabul, Taliban Janjikan Pemerintahan Lebih Moderat

Taliban berhasil merebut ibu kota Kabul, Afghanistan. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani kabur tinggalkan kabul. Dia menyebut Taliban telah menang.

KABUL, BUKAMATA - Minggu, 15 Agustus 2021. Ashraf Ghani meninggalkan istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan. Itu setelah mengetahui, milisi Taliban makin mendekati ibu kota tersebut, setelah merebut beberapa kota-kota penting lainnya.

Dia meninggalkan kursi. Juga rakyatnya. Alasannya, seperti disitat dari Reuters, Senin (16/8/2021), Ghani meninggalkan Kabul demi menghindari pertumpahan darah.

Ghani juga menyatakan, Taliban telah menang karena berhasil menduduki Kantor Kepresidenan. Karenanya kata Ghani, Taliban bertanggung jawab penuh terhadap apa yang mereka lakukan.

"Taliban telah menang dengan penghakiman pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook.

Aksi Ghani meninggalkan Kabul, disusul ratusan warga Afghanistan membanjiri bandara Kabul. Mereka juga berupaya meninggalkan negaranya. Mereka khawatir, Taliban akan kembali memberlakukan hukuman yang sangat keras. Hukum cambuk, rajam dan gantung.

Selain itu, negara-negara Barat juga berupaya keras mengevakuasi para diplomat dan warga mereka dari negara tersebut.

Hanya dalam 10 hari, Taliban berhasil menguasai dan menyegel pemerintahan negara itu. Namun, Taliban mengumumkan kalau pemerintahannya akan lebih sejuk dan memebrikan kedamaian bagi rakyat Afghanistan. Juga akan menjaga hubungan luar negeri dengan baik.

Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, kepada Al Jazeera TV mengatakan, perang telah berakhir di negara ini. Jenis dan bentuk rezim baru di Afghanistan kata Naeem, akan segera dijelaskan kepada publik. Dia menambahkan, Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yakni kebebasan negara kami dan kemerdekaan bagi rakyat kami," ucapnya.

"Kami tidak akan membiarkan siapapun memanfaatkan tanah kami untuk menargetkan siapapun, dan kami tidak ingin menyakiti yang lain," imbuh Naeem.

Dalam pernyataan terbaru, kelompok militan ini berusaha menampilkan wajah lebih moderat, dengan menjanjikan untuk menghormati hak-hak wanita dan melindungi baik warga asing maupun warga Afghanistan sendiri. Tidak seperti pada kurun waktu 1996-2001.

"Kami siap untuk berdialog dengan seluruh tokoh Afghanistan dan akan menjamin mereka perlindungan yang diperlukan," tegas Naeem.

#Afghanistan #Taliban