Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 19 Juli 2021 18:33

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melakukan penanaman porang, di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Kabupaten Pangkep, Senin, 19 Juli 2021.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melakukan penanaman porang, di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Kabupaten Pangkep, Senin, 19 Juli 2021.

Mentan SYL Larang Ekspor Bibit Porang

Tanaman porang adalah komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar dalam membuat berbagai produk olahan siap ekspor. Oleh karena itu, Kabupaten Pangkep sebagai kabupaten subur akan diproyeksikan sebagai salah satu lumbung porang nasional.

PANGKEP, BUKAMATA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melarang pemerintah daerah, juga eksportir, mengekspor bibit porang. Larangan tersebut sebagai upaya bersama dalam menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil porang global.

"Saya juga mendorong Gubernur dan para Bupati agar bisa mengakselerasi porang lebih kuat lagi. Kenapa? Sebab porang bisa menjadi beras, kosmetik, farmasi, dan lain-lain. Yang tidak boleh adalah melakukan ekspor umbinya melalui ciping atau setelah dimodernkan," kata SYL, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pangkep, Senin, 19 Juli 2021.

Ia menyampaikan, tanaman porang adalah komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar dalam membuat berbagai produk olahan siap ekspor. Oleh karena itu, Kabupaten Pangkep sebagai kabupaten subur akan diproyeksikan sebagai salah satu lumbung porang nasional.

"Yang pasti Pangkep harus lebih maju, lebih maju dan lebih maju lagi jika dibanding hari yang sudah kita lewati. Pangkep itu punya matahari bagus, tanah yang bagus dan air bagus. Kalau begitu, kita syukuri nikmat Allah ini untuk menanam porang," ujarnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep, mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare, dari total 1.000 hektare lahan yang disiapkan di dua kecamatan.

Sementara, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menyampaikan terimakasih atas perhatian besar Kementan dalam membangun komoditas porang di Kabupaten Pangkep. Apalagi, masyarakat Pangkep sudah diberikan bimbingan teknis dalam penanaman porang yang baik, sehingga ke depan ia berharap dapat melakukan penanaman dengan metode yang lebih modern.

"Untuk seluruh masyarakat, saya berharap kita dapat meningkatkan perekonomian kita dengan pengembangan komoditas porang ini. Kalau bisa, komoditi ini juga menjadi andalan Kabupaten Pangkep," kata Yusran.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan, pengembangan budidaya porang di Provinsi Sulsel melalui fasilitasi bantuan pemerintah, dimulai pada tahun 2020 seluas 577 ha. Meliputi bantuan seluas 13 ha untuk pilot project/kebun bibit (Kabupaten Sidrap, Bantaeng dan Universitas Hasanudin). Dan 564 ha bantuan pupuk yang dialokasikan di enam kabupaten.

"Tahun 2021, Provinsi Sulawesi Selatan mendapat alokasi kegiatan porang seluas 20 ha di sebelas kabupaten. Diantaranya Kabupaten Soppeng, Sidenreng Rappang, Wajo, Sinjai, Barru, Maros, Bantaeng, Takalar, Bulukumba dan Luwu Utara, dengan bantuan full paket benih dan pupuk," ungkapnya.

Meningkatnya penanaman porang dipicu oleh meningkatnya minat petani bercocok tanam porang, karena adanya tingkat keuntungan yang memadai, berkembangnya industri olahan berbahan baku, serta didukung oleh kesesuaian lahan.

"Saya harapkan kondisi seperti ini terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, sehingga di masa yang akan datang produksi porang nasional akan terus berkembang. Tentu tanpa mengganggu pengembangan komoditas pangan lainnya," tutupnya. (*)

#Ekspor Porang #Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo #Pemprov Sulsel #Pemkab Pangkep #Yusran Lologau

Berita Populer