
Begini Detik-detik Seorang Sopir Menyelamatkan Dua Orang Korban KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali
Seorang sopir menjadi pahlawan. Aksi heroiknya menyelamatkan dua orang korban KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali.
JEMBRANA, BUKAMATA - Di balik musibah, selalu ada kisah heroik. Termasuk pada peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

Selasa, 29 Juni 2021. Jarum jam menunjukkan sekira pukul 19.20 Wita. KMP Yunicee sudah berada di selat Bali. Sudah hampir bersandar di Pelabuhan Gilimanuk. Namun tiba-tiba musibah datang. Kapal tenggelam.
Usnadi sedang berada di mobilnya, ketika sopir yang berasal dari Desa Pulukan, Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali itu mendengar kepanikan. Dia lalu keluar. Saat itu kapal sudah miring. Usnadi segera mengambil pelampung.
Dia lalu terjun ke laut. Saat sedang berada di laut, dia mendengar ada teriakan minta tolong. Suara seorang bocah. Dia lalu ke sumber suara. Dia melihat ada seorang anak sedang terombang-ambing di atas laut.
Bocah itu memakai pelampung. Usnadi lalu mengikatkan pelampung anak kecil yang belakangan diketahui bernama Aurel (11) itu ke pelampungnya. Aurel masih duduk di kelas 5 SD. Dia yatim piatu.
Usnadi berusaha berenang sekuat tenaga. Tiba-tiba dalam perjalanan dia mendapati seorang yang sedang kelelahan di tengah laut. Dia tampak pasrah terombang-ambing gelombang.
Usnadi kembali mendekati korban, lalu mengikatkan pelampungnya ke pelampung Usnadi. Lalu tak lama kemudian, sebuah perahu nelayan mendekati mereka dan menyelamatkan hingga ke daratan.
"Nah jadi dua orang yang dia tolong itu dia ikatkan sama pelampungnya dan bertahan akhirnya diselamatkan oleh nelayan. Nah itulah yang dibawa ke Gilimanuk, ke Puskesmas," ujar Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna.
Di Puskesmas Gilimanuk, Aurel dan Usnadi tak mengalami masalah kesehatan. Sedang korban yang satunya lagi, harus mendapat perawatan oleh dokter.
"Memang itu kemarin ada anak kecil salah satu korban dari kapal tenggelam. Ia ditemukan bersama dengan sembilan orang yang kemarin dievakuasi ke Puskesmas Gilimanuk," tambah Letkol Inf Hasrifuddin Haruna.
"Dari sembilan orang yang dievakuasi itu pascatenggelamnya kapal kan ada enam orang jenazah dan tiga orang selamat, satu di antara yang selamat itu ada anak tersebut," tambahnya.
Hasrifuddin mengatakan awalnya Aurel berada di atas kapal bersama kakek, neneknya, paman, dan keluarga lainnya. Namun sayangnya, nenek dari Aurel menjadi salah satu korban yang ditemukan meninggal dunia. Sementara kakek, paman, dan saudaranya yang lain belum ada kabar sampai sekarang.
Hingga kini, tim evakuasi masih mencari 11 orang yang belum ditemukan. Hasrifuddin menyebut, Aurel sudah bersama keluarganya di tempat tinggalnya di Kelurahan Loloan Timur, karena sudah dijemput oleh bibinya di Puskesmas Gilimanuk.
"Ya sudah kembali, sudah dijemput oleh bibinya, tantenya di Loloan Timur, Jembrana," katanya.
Sementara itu, Hasrifuddin belum mengetahui dalam rangka apa anak dan keluarganya tersebut datang dari Pulau Jawa. Namun ada dugaan bahwa mereka ke Pulau Jawa dalam rangka kumpul keluarga lainnya di Banyuwangi.
"Kalau dalam rangkanya (dari Jawa) saya kurang tahu ya, kemungkinan habis kumpul dengan keluarganya di Banyuwangi. Jadi perjalanan pulanglah dari Jawa kembali ke alamat tinggalnya di sini di Loloan (Timur)," ucapnya.
KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali, Selasa (29/6/2021) lalu, sekitar pukul 19.20 Wita. Kapal itu terbalik dan tenggelam saat hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk. Ada 39 korban yang telah dievakuasi dari kecelakaan tersebut. Sebanyak tujuh orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47