Wiwi
Wiwi

Senin, 31 Mei 2021 13:45

Ini 2 Sektor Utama yang Digenjot Mendag Agar Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Ini 2 Sektor Utama yang Digenjot Mendag Agar Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Kementerian perdagangan melalui Menteri Perdagangan RI, Muhammad Luthfi menyampaikan, pihaknya bakal mendorong 2 sektor usaha dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

 

BUKAMATA — Kementerian perdagangan melalui Menteri Perdagangan RI, Muhammad Luthfi menyampaikan, pihaknya bakal mendorong 2 sektor usaha dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Keinginan tersebut disampaikan Luthfi dalam diskusi online Bangga dengan Belanja Barang Buatan Indonesia yang disiarkan secara virtual, Senin (31/5/2021).

"Jadi saya selalu mengatakan paling tidak ada dua sektor usaha yang akan kami genjot dalam waktu yang cepat dan singkat ini, agar supaya kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Kedua sektor usaha tersebut, kata Lutfhi, yakni   busana muslim dan insdustri makanan muslim. Sektor usaha busana muslim dipilih, karena pihaknya menilai busana muslim adalah jenis usaha yang mampu berkembang secara pesat.

"Sektor usaha yang pertama adalah busana muslim. Busana muslim Indonesia semestinya bisa mendapatkan pasar yang loyal, pasar yang sangat dinamis, pasar yang baik, dan pasar yang bisa menjadikan pertumbuhkembangan daripada industri lokal tersebut," ujarnya.

Sementara industri makanan muslim dijadikan salah satu fokus utama karena, dari 1,7 miliar jumlah penduduk yang merupakan bagian dari negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) ada sebanyak 53,3 persen merupakan anak muda.

"Ini menjadikan satu rantai bahwa kalau kita bisa menguasai pasar Indonesia, kita juga bisa menguasai pasar Islam. Jadi ini merupakan suatu kegiatan yang luar biasa yang harus kita kerjakan dengan baik," katanya.

Selain itu, Mendag Luthfi juga menilai bahwa produk buatan Indonesia merupakan barang yang berkualitas. Apalagi dengan adanya kearifan lokal bisa membuat segmentasi pasar lebih tertuju.

"Seperti busana muslim terutama untuk hijab yang pakai bros, itu bisa menguasai pasar antara tahun 2016 sampai 2018. Artinya kita bisa menjadi trendsetter bukan hanya di Indonesia di kota-kota besar khususnya, tetapi juga menjadi trendsetter di Malaysia dan Singapura dan ini menunjukkan bagaimana barang-barang ini bisa ekspor dan sangat menjanjikan buat usaha kita," ucap dia.

Di sisi lain, Luthfi juga menegaskan, barang buatan Indonesia harus diproteksi.

Hal itu untuk menjaga dari serbuan produk-produk impor yang murah, tidak berkualitas, dab bisa merugikan para penjual lokal dan tata niaga perdagangan Indonesia.

"Oleh sebab itu kami di Kementerian Perdagangan bakal menyiapkan rambu-rambu agar bisa menciptakan perdagangan Indonesia yang berimbang, yang adil dan beradab agar bisa memberikan manfaat baik kepada customer ataupun pedagang," tukasnya.

##mendag #luthfimenteri