Redaksi : Senin, 22 Februari 2021 13:50
Kepala Bappeda Kota Makassar, dr Hj Andi Khadijah Iriani

MAKASSAR, BUKAMATA - Kedua program itu adalah Makassar Recover untuk melawan pandemi Covid-19 yang membuat seluruh sendi birokrasi terpuruk. Program lainnya adalah Receiving Birokrasi, bagaimana tata letak pejabat yang membuat pemerintahan bisa bergerak cepat.

Kepala Bappeda Kota Makassar, dr Hj Andi Khadijah Iriani mengatakan, visi misi Bapak Wali Kota Makassar dan Ibu Wakil Wali Kota Makassar, adalah, bagaimana mewujudkan kota yang smart, tentunya perlu pemerintahan yang transparan dan bebas dari indikasi korupsi.

Lanjut dia, Bappeda sebagai penghimpun perencanaan, berusaha melihat apa yang diharapkan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih. Itu nanti masuk visi misi kota. Lalu berdasar visi misi kota itu, setiap SKPD membuat perencanaannya selama lima tahun. Mulai tahun pertama, kedua, ketiga, keempat, hingga kelima.

Memang kata dr Khadijah, ini gampang-gampang susah. Pasalnya, tidak semua kemampuan SDM itu sama.

"Untuk 2021, kita tidak hanya melakukan Makassar Recover. Tapi ada juga Receiving Birokrasi. Bukan hanya sekadar mengganti-mengganti. Tapi bagaimana percepatan kinerja dari birokrasi itu sendiri. Dalam hal ini SKPD-nya. Karena dalam hal ini, semua terkait bagaimana percepatan. Bagaimana percepatan Makassar dua kali tambah baik," terangnya.

Bukan berbangga diri. Bappeda sendiri lanjut dia, harus memiliki SDM yang lebih di atas. Karenanya, dr Khadijah selalu mengingatkan kepada jajarannya di Bappeda, untuk selalu mengupdate ilmu.

"Kalau istilah mobil itu di-tune up. Karena kitalah jadi rujukan SKPD. Misalnya nanti ada yang tanya, apakah itu dimaksud dua kali tambah baik Bappeda. Itu SKPD tanya kami. Kalau misalnya SDM Bappeda saja kurang, bagaimana SKPD yang lain. Karena kami rujukannya. Memang kalau saya sampaikan kita harus satu tingkat di atas SKPD yang lain, karena kita ini rujukannya," beber dr Khadijah.