Redaksi : Rabu, 27 Januari 2021 10:11
Kebakaran yang menewaskan 6 orang di Jeneponto.

JENEPONTO, BUKAMATA - Kebakaran hebat melanda tiga rumah di Dusun Bungloe Utara, Desa Bontomate'ne, Kecamatan Turatea, 26 Januari 2021 malam, sekira pukul 23.15 Wita. Akibatnya, enam orang meninggal dunia. Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul membeberkan, keenam korban merupakan satu keluarga.

Tiga rumah yang terbakar terdiri atas, dua rumah panggung dan satu rumah batu. Rumah tersebut masing-masing milik Sirajang Dg. Tongang (80), Rima (60) dan Said Dg. Rate (55).

Kebakaran kata AKP Syahrul, diduga berasal dari arus pendek listrik. Awalnya kata Syahrul, pada pukul 23.15 Wita, warga sekitar melihat kepulan asap disertai kobaran api dari arah ruang tamu Sirajang Dg. Tongang.

"Kebakaran....kebakaran!!!" teriak warga. Lalu, dengan peralatan seadanya warga berusaha memadamkan kobaran api.

Saat api membesar, pemilik rumah sedang terlelap. Saat tersadar, mereka sudah terjebak api dan tidak mampu lagi menyelamatkan diri.

Sekitar sepuluh menit kemudian, empat unit pemadam kebakaran tiba di TKP dan langsung memadamkan api dibantu masyarakat setempat. Sekitar 15 menit kemudian, api sudah dapat dikuasai.

Pukul 23.50 Wita, tim inafis Polres Jeneponto tiba di TKP. Mereka lalu memasang police line dan melakukan identifikasi terhadap korban jiwa.

Pukul 02.21 Wita, keenam jenazah dievakuasi ke RSUD Lanto Dg. Pasewang guna mengidentifikasi korban.

Korban yang meninggal dalam kebakaran itu, antara lain, Sirajang Dg. Tongang (80), Saliori Dg. Cini (72), Sridamayanti Dg. Kebo (32), Yusuf Dg. Tompo (35), King Muh. Yusuf (7 bulan), dan Bian (7).

Rumah milik almarhum Sirajang Dg. Tongang tampak rata dengan tanah. Dua unit sepeda motor di dalam rumah korban ikut terbakar. Kerugian materi ditaksir sekitar kurang lebih Rp200 juta.

Sedangkan rumah milik Rima, hangus terbakar pada bagian dinding samping kanan. Kerugian kata AKP Syahrul, kurang lebih Rp3 juta.

Lalu, rumah milik Said Dg. Rate, terbakar pada bagian lesplang dan flafon kamar tidur. Kerugian kurang lebih Rp2 juta.

"Pada saat kejadian, korban telah beristirahat malam, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dan kobaran api begitu cepat membesar," ungkapnya.

Penulis: Karaeng Zul