Ulfa
Ulfa

Selasa, 19 Januari 2021 16:56

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Rekrutmen Guru Penggerak kembali Dibuka, Tersedia 2.800 Kuota

Rencananya, untuk PGP angkatan 4 mendatang, seleksi akan mulai pada tanggal 1 Maret hingga 8 Mei 2021.

BUKAMATA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuka pendaftaran seleksi untuk Guru Penggerak. Tersedia kuota sebanyak 2.800 untuk Pendidikan Guru Penggerak (PGP) bagi guru jenjang TK, SD, SMP dan SMA.

Seleksi PGP tahun ini adalah untuk angkatan yang ketiga, di mana sasarannya meliputi 56 kabupaten atau kota dari 25 provinsi yang tersebar di enam pulau besar di Indonesia.

Proses seleksi PGP akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama dimulai pada Senin, 18 Januari kemarin hingga 15 Maret mendatang. Pada tahap pertama ini peserta seleksi diwajibkan mengisi biodata dan membuat esai, mengunggah dokumen dan mengikuti tes bakat skolastik.

Kemudian tahap kedua adalah seleksi simulasi mengajar dan wawancara yang akan dilaksanakan pada 31 Mei sampai 10 Juli 2021. Hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan ketiga ini akan diumumkan pada 13 Agustus 2021 mendatang.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Pendidikan Guru Penggerak, Kasiman menjelaskan, Kemendikbud akan terus mencari dan menyeleksi guru-guru terbaik di seluruh tanah air. Pihaknya akan mencari guru-guru yang memiliki potensi dapat menggerakan ekosistem di sekolahnya untuk berkolaborasi dengan sekolah lain.

“(Kami akan) menyeleksi guru-guru yang mau bergerak tanpa disuruh, dan (mereka) bergerak selalu berpihak kepada murid,” kata Kasiman.

Rencananya, untuk PGP angkatan 4 mendatang, seleksi akan mulai pada tanggal 1 Maret hingga 8 Mei 2021. Adapun daerah yang akan menjadi target sasaran yaitu 160 kabupaten/kota yang mewakili pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku.

Untuk diketahui, Guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti PGP menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning (daring dan luring) selama sembilan bulan. Program tersebut dirancang untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Oleh karena itu, 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk belajar di tempat kerja (on the job learning). Dengan demikian, guru yang menjadi peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah.

Selanjutnya, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10 persen sisanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing dan didampingi oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik (pendamping).

Selain PGP, tahun ini Kemendikbud juga akan merekrut calon pengajar praktik untuk angkatan ketiga. Kuota yang tersedia bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan praktisi pendidikan yang berminat mengikuti seleksi berjumlah 560 orang. Nantinya, para pengajar praktik mempunyai peran untuk memfasilitasi calon Guru Penggerak dalam melakukan refleksi, membuat capaian perkembangan, melakukan evaluasi, memberikan umpan balik, serta memfasilitasi lokakarya pada proses PGP.

Informasi selengkapnya dapat diakses masyarakat melalui laman Program Guru Penggerak yaitu https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/.

#Guru #CPNS