Redaksi : Senin, 18 Januari 2021 19:08
Petugas dari Satlantas Polres Gowa, melakukan olah TKP di Panciro, Gowa.

GOWA, BUKAMATA - Sabtu, 16 Januari 2021. Pukul 23.00 Wita ketika itu. Tata (65), seorang pedagang sayur, hendak menyeberang di jalan poros Sungguminasa-Takalar, tepatnya di Pasar Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

Dia hendak ke rumah Dedi, yang letaknya di seberang jalan. Saat menyeberang, tiba-tiba muncul pengendara motor Mio Sporty merah. Melaju dari arah Limbung menuju Makassar. Lajunya kencang. "Brukkk!!", kuda besi itu menyerempet tubuh Tata. Pria asal Tanete, Kecamatan Tompobulu, Gowa, itu terlempar. Lalu terkapar di jalan.

Pengendara tak berhenti. Dia malah tancap gas, kabur meninggalkan korbannya.

Dedi mengaku tidak memperhatikan dengan jelas nomor polisi di plat motor pelaku.

Korban kritis dan mengalami pendarahan dalam. Ada darah keluar dari mulutnya. Betis kanannya juga benjol akibat terkena benturan kendaraan tersebut.

Korban dilarikan ke RS Talia Gowa. Namun karena keterbatasan alat korban dirujuk RS Bhayangkara, Makassar untuk diberikan pertolongan medis.

Sayang, di tengah mendapat penanganan media dari dokter, korban mengembuskan napas terakhir. Pendarahan yang sangat parah di bagian dalam kepala, membuat Tata tak bisa bertahan.

Jasad korban dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Salekowa, Desa Tanete, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Minggu, (17/1/2021) siang.

Hingga saat ini, Polres Gowa masih menyelidiki pelaku tabrak lari.

Penulis: Maulana