MAMUJU, BUKAMATA - Gempa bumi susulan dengan magnitudo (M) 6,2 di Majene ikut meluluhlantakkan Mamuju. Selain bangunan rusak, juga tiga orang meninggal dunia.
"Data per Jumat (15/1/2021), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Raditya Jati.
Gempa ini juga sempat memicu kepanikan warga. Warga dilaporkan berhamburan keluar rumah begitu ada gempa M 6,2 Majene.
Baca Juga :
Jaringan listrik di Mamuju dilaporkan padam. "Jaringan listrik masih padam pascagempa," kata Raditya.
BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas rusak berat dan 1 Kantor danramil Malunda juga rusak berat.
BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa M 6,2 di Majene terjadi pukul 01.28 WIB, Jumat, 15 Januari 2021.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Raditya Jati, membenarkan info bahwa Kantor Gubernur Sulbar rusak berat.
Saat ini kata Raditya, aliran listrik masih padam.
Berdasarkan foto yang beredar, gedung Gubernur Sulbar pasca gempa tampak ambruk tak tersisa. Puing-puing gedung tampak berserakan.
Bukan cuma kamtor gubernur, Hotel Maleo juga rusak parah.
"Kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo," ujar Raditya.
Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Gempa dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) IV-V di Majene, III MMI di Palu dan II MII Makasar.