Redaksi
Redaksi

Jumat, 15 Januari 2021 12:05

Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi.
Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi.

Gempa Majene, Anggota DPR RI Muhammad Fauzi Sebut Saat yang Tepat Mensos Risma Blusukan

Gempa di Mamuju dengan kekuatan magnitudo 6,2, telah membuat sejumlah bangunan ambruk. Jumlah korban meninggal dunia, disebutkan ada tiga orang. Anggota DPR RI, menganggap, inilah waktu yang tepat bagi Menteri Sosial Risma untuk blusukan.

JAKARTA, BUKAMATA - Gempa susulan kembali melanda Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Fauzi, meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini segera turun ke lokasi bencana.

"Kita turut berduka atas musibah gempa yang terjadi di Sulbar. Saya kira sekarang lah saat yang tepat Mensos Risma turun untuk blusukan. Karena, di sana kehadiran pemerintah pusat tentu dibutuhkan," kata Anggota Komisi VIII yang membidangi sosial kebencanaan ini.

Gempa susulan di perairan Majene kembali terjadi dengan kekuatan magnitudo 6,2 di titik 6 km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat. Gempa yang terjadi pukul 01.28 WIB ini bahkan sangat terasa di sebagian besar daerah sekitarnya.

Sebelumnya pada Kamis 14 Januari 2021, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9 membuat panik masyarakat di Majene Sulbar. Titik gempa ini bahkan hanya 4 km arah Barat Laut dari perairan Majene.

Presiden Joko Widodo juga pagi ini telah memerintahkan Kemensos dan BNPB untuk segera turun ke lapangan.

Dua kali gempa yang terjadi di Sulbar membuat sejumlah fasilitas umum rusak berat. Data BNPB hingga pagi ini telah ada 3 orang meninggal dunia, 24 orang mengalami luka dan 2.000 lebih warga mengungsi.

"Para pengungsi dan korban tentu butuh perlindungan dan bantuan dari pusat. Kemensos dan BNPB tentu menjadi dua institusi yang kami di Komisi VIII DPR harapkan segera turun," imbuhnya.

Selain gempa, bencana banjir besar di Kalimantan Sleatan disebut Fauzi juga mesti mendapat perhatian serius Kemensos. Dibandingkan sibuk blusukan di Jakarta, Mensos dinilai lebih efektif jika turun ke daerah yang terjadi bencana.

Sehari sebelumnya, Risma mendapat kritikan saat rapat di komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta. Hal itu dipicu kebiasaan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta yang dinilai sarat pencitraan. Risma pun membantah hal tersebut dan menyebut semata adalah kebiasaannya sejak jadi kepala dinas di Surabaya.

#Tri Rismaharini #Gempa Mamuju