Putin Akhirnya Beri Selamat Kepada Joe Biden
Putin menyatakan bahwa ia berharap presiden terpilih sukses dan bahwa dia siap untuk interaksi dan kontak dengan Biden.
BUKAMATA - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangan dalam pemilihan Presiden AS.

Beberapa jam setelah Electoral College AS meresmikan hasil pemilu 3 November, Putin mengelurakan pernyataan bahwa ia berharap presiden terpilih sukses dan bahwa dia siap untuk interaksi dan kontak dengan Biden.
Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa "Rusia dan Amerika Serikat, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, terlepas dari perbedaan mereka, benar-benar dapat membantu menyelesaikan banyak masalah dan tantangan yang dihadapi dunia."
Putin adalah salah satu pemimpin dunia yang tidak terburu-buru mengakui kemenangan Biden, dan menunggu hasil pemilu resmi.
Sebagian besar pemimpin dunia memberi selamat kepada Biden setelah dia diproyeksikan sebagai pemenang pada 7 November, empat hari setelah pemilihan.
Pada hari Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa menunggu penghitungan suara resmi adalah langkah yang tepat sebelum memberi selamat kepada Biden.
Ditanya mengapa pada 2016 Putin memberi selamat kepada Trump segera setelah dia diperkirakan mengalahkan Hillary Clinton, Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas kali ini.
"Anda dapat melihat bahwa ada prosedur hukum tertentu yang telah diumumkan oleh presiden saat ini. Itu sebabnya situasinya berbeda dan oleh karena itu kami pikir pantas menunggu pengumuman resmi," kata Peskov, dikutip Daily Mail.
Trump telah meluncurkan rentetan tuntutan hukum dan membuat serangkaian klaim bahwa pemilu telah dicurangi. Tapi sayang tidak ada upayanya yang berhasil menghentikan langkah Biden menuju Gedung Putih.
Peskov mengatakan Putin telah berulang kali mengindikasikan bahwa dia siap untuk bekerja dengan presiden AS mana pun.
Dia menambahkan bahwa Rusia berharap dapat menjalin dialog dengan pemerintah AS yang baru dan menemukan cara untuk menormalkan hubungan bilateral yang bermasalah.
"Presiden Putin berulang kali mengatakan dia akan menghormati pilihan apa pun yang dibuat rakyat Amerika," kata Peskov.
Ketika Biden menjabat sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama, hubungan Moskow dengan Washington tenggelam ke posisi terendah pasca-Perang Dingin ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014.
Hubungan kedua negara kian memburuk atas tuduhan AS bahwa Moskow telah ikut campur dalam pemilihan 2016 untuk mencoba memiringkan suara untuk mendukung Trump, sesuatu yang dibantah Kremlin.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
