PALOPO, BUKAMATA - Tiga mahasiswi PKL dibaiat di Palopo. Narasi baiatnya diduga melenceng dari ajaran Islam. Karenanya, seorang mahasiswi merekamnya, lalu mengadukan ke pembimbing. Dari situ, video tersebut viral.
Kemenag Palopo sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan. Mahasiswi yang jadi korban baiat sudah dipanggil untuk didengar keterangannya.
Kepala Kemenag Palopo, Rusydi Hasyim bilang, berdasarkan keterangannya, ketiga mahasiswi itu dijanjikan oleh HS, si pembaiat. Kalau berhasil mendapatkan 10 pengikut baru, maka mahasiswi itu dijanji sebuah sepeda motor.
Namun lanjut Rusydi, ini baru informasi sepihak. Pihaknya belum mendengar keterangan HS, pria yang membaiat ketiga mahasiswi tersebut.
Kemarin lanjut Rusydi, Kemenag, Polres Palopo dan Kejari Palopo menggelar rapat bersama. Keputusannya, penanganan kasus ini diserahkan kepada Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Masyarakat (Tim PAKEM) Kejari Kota Palopo.
Tim PAKEM ke depan yang akan menentukan, apakah kasus tersebut benar-benar mengenai aliran sesat atau juga terbukti melakukan tindak pidana.
Sebelumnya diberitakan, tiga mahasiswi dibaiat di sebuah sekolah di Kota Palopo. Ketiga mahasiswi itu adalah mahasiswi PKL di SMP. Lalu, diajak oleh seorang guru wanita, HN, ke rumahnya makan kapurung.
Di rumah, juga ada suami HN berinisial HS. Di situlah ketiga mahasiswi itu diajak bergabung di kelompoknya. Lalu ketiganya dibaiat. Narasi baiatnya dianggap melenceng dari ajaran Islam. Karenanya, salah seorang mahasiswi mengaktifkan perekam video ponselnya.