MAKASSAR, BUKAMATA - Sejumlah bantuan sosial yang dibagikan pemerintah kepada masyarakat dinilai belum terdistribusi dengan baik. Pasalnya, masih ada bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran. Hal ini terungkap dalam kegiatan reses yang dilakukan Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudy Pieter Goni (RPG), Minggu (1/11/2020) yang dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Makassar.
Warga Jl. Lompo Battang Makassar, Hj Hamsiah mengaku, ada warga yang menerima bantuan sosial padahal dia tergolong mampu. "Ada warga yang dapat tapi dia mampu, bahkan ada kendaraan roda empatnya. Sementara tetangga saya yang tukang becak tidak dapat sama sekali, ini harusnya jadi perhatian dari pemerintah," ungkapnya.
Selain persoalan distribusi bantuan sosial, dalam reses ini warga juga meminta adanya upaya pemerintah dalam pembersihan sejumlah saluran air. Terlebih Kota Makassar akan memasuki musim penghujan. Yang mana, saluran air tersumbat seringkali menjadi penyebab tergenangnya sejumlah kawasan.
Baca Juga :
Terkait aspirasi masyarakat ini, RPG mengaku akan mengoordinasikan hal ini kepada Pemerintah Kota Makassar. "Ini pertanyaan yang sering kami dengar dari warga, ini akan kami koordinasikan dengan pemerintahan Kota Makassar, kenapa persoalan seperti ini sering berulang kali terjadi," ungkapnya.
RPG mengatakan, terkait dengan bantuan sosial yang dianggap belum tepat sasaran, harusnya pada proses pendataan melibatkan RT dan RW.
"Karena mereka ini garda terdepan yang mengetahui mana warga yang kurang mampu, mana keluarga yang mampu dan mana keluarga yang pura-pura mampu," katanya.
Pada kegiatan yang diikuti oleh perwakilan warga dari Kecamatan Ujung Pandang ini, Rudy juga meminta masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol pencegahan Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak dan senantiasa mencuci tangan.
Selain itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel ini juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga suasana yang kondusif di tengah perhelatan Pilwalkot Makassar yang sedang berlangsung saat ini.
"Pesta demokrasi Pilkada Kota Makassar, hendaknya perbedaan pilihan itu tidak dimaknai dengan saling membenci satu sama lain, tapi namanya pesta yah dilakukan dengan suasana kegembiraan dan tetap menjaga silaturrahmi antar warga, itu yang terpenting," pungkasnya.