
Di Sela Padatnya Jadwal Kampanye, Deng Ical Sempatkan Uji Mahasiswa
Di sela padatnya jadwal kampanye Pilwalkot Makassar, Deng Ical masih menyempatkan diri hadir menguji mahasiswanya di Unifa. Menurutnya, hajatnya untuk maju sebagai calon wali kota Makassar, tidak boleh menghalangi mahasiswanya untuk selesai.
MAKASSAR, BUKAMATA - Di belakang sebuah meja panjang, duduk seorang pria dengan songkok hitam putih. Warna bajunya juga senada, hitam putih. Dia adalah Dr Syamsu Rizal MI. Wakil Wali Kota Makassar 2013-2018 yang akrab disapa Deng Ical itu tampak membolak-balik sebuah kertas putih yang sudah dijilid.

Dia bertiga di belakang meja panjang itu. Semua mengenakan masker. Di depan, ada seorang wanita berhijab berdiri. Memakai setelan blazer hitam. Dalaman putih. Sedang mempresentasikan sesuatu di layar.
Di tengah padatnya jadwal kampanye Pilkada Makassar 2020, Deng Ical yang maju mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar, meluangkan waktu untuk mahasiswanya di Universitas Fajar. Terutama yang sudah memasuki tahap akhir penyelesaian studi.
Senin, 28 September 2020, doktor administrasi publik ini tetap menguji mahasiswanya. Ujian berlangsung di Gedung Pascasarjana Unifa, lantai 3.
Deng Ical yang berpasangan Dokter Fadli Ananda di Pilkada Makassar ini, menguji bersama tim penguji dosen Unifa lainnya. Yakni Muhammad Bisri dan Abdul Jalil. Deng Ical bertindak sebagai Ketua Tim Penguji.
Mahasiswa yang diuji adalah mahasiswa program Magister Ilmu Komunikasi. Namanya Isti Permata Putri.
Usai menguji, Calon Wali Kota dari PDI Perjuangan, PKB dan Partai Hanura ini menegaskan, kampanye tidak boleh menghalangi mahasiswa yang ingin selesai. “Jangan karena saya sibuk kampanye, sehingga mahasiswa terbengkalai nasibnya. Itu tidak boleh,” tegas pria yang lekat dengan gelar Somberena Makassar ini.
Karena itu, di sela jadwal kampanye yang padat, ia mesti memprioritaskan mahasiswa yang harus selesai. Kalau mereka selesai, bisa lebih produktif, sehingga harus didukung dan mendapat perhatian.
“Kita ini pernah mahasiswa. Sudah lama jadi dosen, sehingga pahamlah kebutuhan dan kondisi adik-adik mahasiswa. Kalau kita tahu, masa itu diabaikan, diacuhkan. Itu namanya tidak punya kepedulian, tidak manusiawi sebagai nilai-nilai yang terkandung dalam kata sombere yang ingin kami wujudkan di Kota Makassar,” paparnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45