BRASIL, BUKAMATA - Rabu, 9 September 2020. Di pedalaman hutan Amazon, Brasil, Rieli Franciscato sedang bersama seorang polisi, Paulo Ricardo Bressa.
Mereka sedang dalam misi untuk melindungi masyarakat adat dari kemungkinan kontak permusuhan dengan orang luar. Bressa diminta Franciscato untuk menemaninya dalam ekspedisinya ke daerah itu.
Bressa mengatakan, Franciscato mendaki bukit untuk melihat apakah dia dapat memverifikasi jika orang-orang suku yang terisolasi bergerak melalui daerah tersebut.
Baca Juga :
Tiba-tiba dia mendengar suara anak panah yang mengenai dada Franciscato. Dia menjerit, mencabut anak panah, dan berlari kembali. Dia berhasil lari 50 sampai 60 meter sebelum kemudian dia pingsan. Franciscato tewas di tempat.
Dilansir dari NPR, Kamis (10/9/2020) Franciscato tewas di wilayah masyarakat adat Uru Eu Wau Wau di Negara Bagian Rondonia, Brasil.
Wilayah tersebut, merupakan area hutan yang mulai kritis akibat invasi para penebang dan penambang liar.
Para peternak juga tak luput membakar hutan untuk membuka lahan. Itu semua diadvokasi Franciscato.
Pembunuhan itu memicu spekulasi, bahwa Franciscato dipanah oleh masyarakat adat yang sebelumnya tidak dihubungi sehingga dikira sebagai penyerbu.
Franciscato menghabiskan karirnya bekerja untuk badan urusan adat pemerintah Brasil, Funai.
Dia juga mendapat reputasi sebagai pembela yang tak kenal lelah dari masyarakat adat, yang hidup terisolasi di dalam hutan.
Survival International, sebuah organisasi yang mengampanyekan hak-hak masyarakat adat, menggambarkan kematiannya sebagai "kerugian yang tragis dan tak terukur”.
"Dia menolak menerima kekerasan keserakahan yang menghancurkan hutan hujan Amazon dan penjaga terbaiknya," kata badan tersebut.
Survival International menambahkan, Franciscato telah bekerja tanpa lelah untuk melindungi tanah suku yang tidak terkontaminasi dari orang luar.
"Dia mendedikasikan hidupnya untuk itu, bekerja di garis depan untuk memerangi invasi ilegal oleh para penebang, peternak, dan penambang yang mengancam akan memusnahkan orang-orang yang paling rentan di planet ini,” tambah Survival International.
Kematian Franciscato memperkuat keprihatinan di antara para penjaga hutan tentang kebijakan yang diambil oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait suku pedalaman dan hutan Amazon.
Bolsonaro mendukung integrasi suku pedalaman ke dalam masyarakat Brasil yang lebih luas dan ingin mengeksploitasi sumber daya alam hutan Amazon.