Redaksi
Redaksi

Senin, 17 Agustus 2020 12:36

TKP pembunuhan diberi garis polisi (kiri). Korban saat dievakuasi petugas (kanan).
TKP pembunuhan diberi garis polisi (kiri). Korban saat dievakuasi petugas (kanan).

Detik-detik Pembunuhan Pedagang Kelontong di Kamar Mandi Disaksikan Seorang Bocah

Seorang pedagang kelontong dihabisi di kamar mandi. Pelaku dipergoki seorang bocah 8 tahun.

BEKASI, BUKAMATA - Sabtu, 15 Agustus 2020. Saat itu, bocah 8 tahun itu hendak membeli kerupuk di warung kelontong Lukito (68), di Jalan Gang Kong Pekung RT 002 RW 016, Kayuringin, Bekasi Selatan. Namun dia menemukan sesuatu yang mengagetkan.

Seorang keluar dari kamar mandi. Pria bergaya punk. Memegang pisau berlumur darah. Dia lalu mengambil jalan lain, lalu kabur.

Bocah itu masuk. Dia melihat Lukito terbaring bersimbah darah di kamar mandi. Bocah itu histeris. Warga pun berdatangan.

Putri korban Dwi Laksitowati (40) diberitahu. Namun, dia tak tahu luka ayahnya. Pasalnya dilarang menyentuh. Takut merusak sidik jari.

Polisi tiba. Korban mengalami luka sayatan di leher. Juga bekas senjata tajam di perut. Tak hanya membunuh, pelaku juga membawa lari uang hasil jualan korban. Juga barang dagangan korban.

"Masih dalam penyelidikan ya," kata Kasatreskirm Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Heri Purnomo.

Sejauh ini, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Ada beberapa lah (saksi diperiksa), warga sekitar sama keluaga," jelas dia.

Diduga Lukito menjadi korban perampokan disertai kekerasan. "(CCTV) masih penyelidikan, kalau sudah pasti kita sampaikan. Tapi berdasarkan fakta-fakta penyelidikan sementara ini perampokan dengan kekerasan hingga seseorang meninggal dunia," ungkap Heri.

Pelaku diduga beraksi seorang diri. Hal itu diketahui berdasarkan dari keterangan saksi yang melihat pelaku.

Faizal Anam (19), seorang warga lainnya, juga mengaku sempat melihat pria asing di dalam warung kelontong milik korban tersebut. Saat itu Faizal hendak membeli rokok sekitar pukul 11.00 WIB.

Kemudian ia melihat dalam warung itu ada satu pria asing yang tak pernah terlihat di lingkungan.

"Ada pria asing, enggak pernah lihat sih saya. Enggak tahu saudaranya atau orang lain," kata Faizal.

"Ya saya pikir saudara atau siapanya, maka saya pulang aja langsung tidur lagi," tambah dia.

Faizal lantas terperanjat kala mendengar kabar Lukito tewas mengenaskan. Ia pun langsung mendatangi lokasi kejadian.

Saat hendak masuk sudah ada dua anak kecil berada di dalam warung. Anak-anak kecil itu mengaku sempat melihat sosok terduga pelaku, penampilan terduga pelaku seperti anak-anak jalanan atau anak punk.

"Kondinya itu rolling door warung tertutup, enggak rapet ada celah masuk sedikit.

"Anak-anak juga masuk lewat bawah. Katanya masih ada (diduga pelaku) pas bocah masuk, nah pas keluar udah enggak ada,” katanya.

Faizal menambahkan, korban ditemukan dalam keadaan terlentang mengenakan kaus singlet berwarna cokelat dan celana pendek.

Kemudian ada bekas ikatan menggunakan sehelai kain pada bagian betis sebelah kanannya.

"Keran air di dalam kamar mandi masih nyala, televisi juga masih nyala, itu kemungkinan besar untuk mengelabui warga. Nah kata yang persis samping rumah itu sempat mendengar suara orang jatuh gitu dalam warung, tapi enggak ada suara keributan," urainya.

Korban sudah 10 tahun membuka usaha warung kelontong.

"Kalau dagang sendirian, berangkat jam 7 pulang magrib. Di sini buat usaha aja, kalau tinggalnya di Pulau Kecil enggak jauh dari sini," beber putri korban, Dwi Laksitowati.

#Pembunuhan #Bekasi

Berita Populer