MASAMBA, BUKAMATA - Di pengungsian Meli yang menampung kurang lebih 424 KK dari desa Meli, Ikatan Alumni Teknik Elektro UNHAS bekerja sama dengan relawan blue Helmet dan Brimob Polda Sulsel, mendirikan Apotek Lapangan.
Apotek Lapangan ini, akan melayani kebutuhan obat-obatan para pengungsi, yang berjumlah sekitar 1800-an jiwa secara gratis dan buka 24 jam.
Andi Abdullah Rahim, ST salah seorang alumni teknik Elektro Unhas yang juga warga Luwu Utara menuturkan, kehadiran apotek ini akan memberikan suasana yang nyaman dan sehat bagi para pengungsi, sehingga mereka dapat terlayani dari segi kesehatan dengan maksimal.
Baca Juga :
"Apotek dan klinik yang kami siapkan ini, walaupun sementara akan kita set up secara baik dan memadai bagi para pengungsi di Pengungsian Meli dan sekitarnya, yang berjumlah sekitar 1.800 jiwa," ujar Andi Abdullah Rahim yang juga Ketua Pemuda Pancasila Luwu Utara.
"Obat-obatan yang kami siapkan adalah obat-obatan yang benar-benar dibutuhkan oleh para pengungsi, setelah kami melakukan assesment beberapa hari di pengungsian Meli," ujar Sulfiadi Barmawi, dari relawan Blue Helmet.
Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Muhammad Anis SP, S.IK., M.Si menyambut baik kehadiran klinik lapangan dan apotek lapangan ini, sebagai bentuk pelayanan maksimal bagi para pengungsi korban banjir bandang Luwu Utara.
"Semoga kehadiran klinik dan apotek ini dirasakan manfaatnya oleh warga yang mengungsi di sini," pungkas Kombes Anis.