JAKARTA, BUKAMATA - Jumat, 10 Juli 2020. Sekitar pukul 11.45 WIB. Tiga anak kecil sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Jakarta Selatan. Tiba-tiba mereka menemukan mayat tertelungkup, di samping pagar pembatas tol.
Anak-anak itu berlari ketakutan. Mereka segera memberitahukan ke warga sekitar tentang temuan mayat itu. Masih memakai helm, juga jaket hijau dan sepatu. Namun sudah ada pembusukan. Diduga sudah tiga hari tergeletak di situ.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian, menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Sebelum Yodi ditemukan tewas, warga setempat melihat ada motor terparkir di warung bensin pada Rabu (8/7/2020) pukul 02.00 WIB.
Motor tersebut ditemukan warga dalam keadaan mesin sudah dingin. Saat itu, warga melaporkan temuan motor itu ke pihak kepolisian.
Hingga akhirnya motor tersebut dibawa ke Polsek Pesanggrahan. Selang beberapa hari, mayat korban ditemukan oleh tiga anak yang bermain layangan.
Ketua RT setempat, Arifin mengatakan, motor korban ditemukan oleh warga yang sedang berkeliling menjaga keamanan.
"Malam Rabu itu kita ada simkamling, kita tutup portal jam 12 teng, ada dua portal, belum ada motor itu. Ketika jam 2, warga kita yang simkamlling keliling ada motor terparkir posisi kunci tergantung," ujarnya seperti dilansir dari Youtube Kompas TV.
Kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo hingga kini masih menjadi misteri.
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian Yodi Prabowo. Namun demikian, ada dugaan bahwa Yodi Prabowo adalah korban pembunuhan.
Hal itu diperkuat dengan adanya luka di sejumlah tubuh Yodi Prabowo.
Demi mengungkap kasus kematian editor Metro TV itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan.
Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan terkait tewasnya Yodi Prabowo. Ada 20 saksi yang telah diminta keterangan oleh polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, sampai hari ini sudah sekitar 20 saksi yang diperiksa.
Selain pemeriksaan saksi, pihaknya pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan melibatkan anjing pelacak k9.
Dalam melakukan pelacakan, polisi menggunakan barang bukti pisau yang ditemukan di TKP dan baju korban.
"Kami gunakan k9 ini untuk bisa mengetahui rute perjalanan daripada korban maupun juga pelaku," ucap Yusri.
Saat dilakukan pelacakan, kata dia, anjing pelacak berhenti di warung dekat lokasi penemuan mayat korban.
Meski begitu, pihaknya masih belum dapat memberikan keterangan lebih jauh terkait pelacakan itu.
"Semuanya masih didalami," katanya.
Sementara itu pemilik warung, Sari membenarkan, saat olah TKP, anjing pelacak sempat berhenti di warungnya.
Namun, Sari mengaku tidak pernah melihat korban di sekitar warungnya. Sari mengatakan bahwa biasanya ia membuka warung pukul 08.00 WIB.
"Buka jam 8an, tutup magrib, abis magrib tutup," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa suasana di sekitar warungnya memang sepi menjelang malam.
"Belum pernah liat (korban), saya gak ada di sini kalau malam saya pulang. Emang sepi semua diportal jadi motor gak bisa masuk," tambahnya.
Ayah korban, Suwandi membeberkan, ia terakhir bertemu dengan anaknya pada Selasa (7/7/2020) sore.
Saat itu, Yodi Prabowo pamit untuk berangkat bekerja. "Terakhir Selasa sore sekitar jam 03.10 WIB, dia berangkat kerja ke metro," katanya.
Biasanya, kata dia, Yodi Prabowo sudah pulang sekitar pukul 01.00 WIB. Namun saat itu Yodi Prabowo justru tak kunjung pulang ke rumah hingga pagi hari.
"Harusnya kan dia pulang jam 1 malam atau jam 12 malam kalau normalnya, itu terus sampai pagi itu dia gak pulang," ungkapnya.
Awalnya, Suwandi mengaku tidak merasa heran. Pasalnya, Yodi Prabowo memang kerap menginap di rumah temannya.
Selain itu, Yodi Prabowo juga biasanya memberi kabar lebih dulu kepada orang tua bila tidak pulang ke rumahnya.
"Saya pun gak heran karena memang anak saya ini kalau kerjanya kadang-kadang kalau banyak kerjaan dia gak pulang. Bablas atau tidur di kantor atau tidur di rumah temannya yang kosnya deket kantor Metro, untuk hari Rabunya dia gak pulang saya nggak curiga karena udah biasa," tuturnya.
Cuma bedanya, kemarin itu pas kejadian dia tidak memberi kabar apa-apa.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga