Ulfa : Kamis, 25 Juni 2020 14:02
Ilustrasi.

BUKAMATA - Seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta tega menembak mantan pacarnya dengan air gun.

Mahasiswa tersebut berinisial HN, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sementara korban adalah Febiana (18), warga Kecamatan Mlati, Sleman, berboncengan dengan gebetan baru. Kejadian itu terjadi pada Senin (22/6/2020) siang.

Peristiwa tersebut bermula saat pelaku HB melihat korban berboncengan sepeda motor dengan laki-laki lain melintas di kawasan Dusun Blunyah Gede, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.

Karena cemburu, pelaku langsung mendekati korban dan mengeluarkan pistol dari tas slempang yang dikenakan. Dari jarak sekitar 7 meter, pelaku langsung menembakan pistol ke arah korban sebanyak 3 kali.

Sadar merasa jiwanya terancam, korban lantas melarikan diri ke arah barat dengan kecepatan tinggi.

Pada saat terjadi aksi kejar-kejaran di Jalan Monjali, pelaku kembali menembakan pistol ke arah korban, beruntung hanya mengenai bodi kendaraan saja. Ternyata aksi pelaku, diketahui oleh anggota TNI bernama Mardoyo (49). Dia lalu membuntuti pelaku.

Saat mengetahui dibuntuti oleh warga, pelaku justru memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Saat jarak mendekat, saksi berhasil menendang punggung pelaku hingga jatuh.

"Pelaku pun terjatuh dan langsung diamankan saksi dengan dibantu oleh warga sekitar," kata Kanit Reskrim Polsek Mlati, Iptu Dwi Noor Cahyanto, dilansir Kumparan, Kamis (25/6/2020).

Di saat yang bersamaan, anggota Polsek Mlati yang sedang patroli di sekitar lokasi, melihat peristiwa itu lantas mengamankan pelaku. Selanjutnya pelaku lantas dibawa ke Polsek Mlati untuk pemeriksaan. Pihaknya juga turut mengamankan barang bukti, pistol dan gotri sebagai amunisinya.

Kapolsek Mlati Kompol Hariyanto, menambahkan, dari hasil pengakuan pelaku mendapatkan pistol itu dengan cara membeli secara online. Pelaku membelinya dengan harga Rp 1,5 juta, pengakuanya hanya untuk jaga-jaga jika diserang musuh.

Pelaku memiliki senjata itu baru 2 minggu sebelum kejadian, ia membeli secara online. "Motif pelaku hanya karena cemburu," ucap Hariyanto.