Ulfa : Selasa, 16 Juni 2020 18:22

PALEMBANG - Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengikuti seminar online (webinar) Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan intern pemerintah tahun 2020 yang dibuka langsung Presiden RI, Joko Widodo bersama Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Herman Deru menyatakan, pada Rakornas yang digelar Senin (15/6/2020) kemarin, diawali dengan Presiden RI Joko Widodo soal pengolaan APBN serta APBD harus akuntabel diawali dengan tranparansi penggunaannya.

Selain itu, Presiden Jokowi menekankan beberapa aspek penting yang menjadi perhatian pemerintah di tengah pandemi Covid-19 saat ini, yaitu aspek kesehatan. Selanjutnya, pada aspek ekonomi ada tiga arah yang harus dibenahi yaitu supply, demand dan produksi juga terganggu.

Terkait hal itu, Herman Deru menjelaskan, Pemprov Sumsel telah menyikapi dan mengambil langkah terkait arahan Presiden pada rakornas itu.

Menurutnya, langkah Pemprov Sumsel terhadap UMKM dengan memberikan edukasi tentang permodalan melalui Bank. Disamping itu, juga terkait permasalahan keterampilan dalam usaha dan selanjutnya adalah market (pemasaran).

"Di saat pandemi Covid-19 ini, Pemprov Sumsel telah menggelontorkan dana Rp. 500 Miliar lebih untuk kabupaten/kota se Sumsel dan hampir keseluruhan mendapatkan. Ditambah lagi telah dicadangkan kembali lebih kurang sebesar Rp. 300 Miliar lagi untuk kabupaten/kota di Sumsel," kata Herman Deru.

Kata dia, dana tersebut digelontorkan ke kabupaten/kota karena kemampuan keuangan daerah yang dimiliki kabupaten/kota kondisinya saat ini direfocusing dan direalokasi kepada percepatan penanganan Covid-19 sesuai kebutuhan daerah masing-masing.

"Untuk itu, saya sebagai Gubernur dan pernah menjadi bupati dua periode sangat memahami sehingga kita memberikan perhatian dengan menggelontorkan dana Rp. 500 miliar lebih itu agar mampu melanjutkan pembangunan di masing-masing daerah," bebernya.

"Kita semua harapkan pandemi ini ada akhirnya walaupun kita tidak tahu itu kapan. Apa yang bisa dilakukan pemerintah provinsi, sebagai Gubernur telah memberikan stimulan untuk pembangunan kabupaten/kota khususnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi," tuturnya.

"Kita berikan bantuan dengan angka yang variatif, termasuk juga dalam penanganan Karhutla, kita sudah siapkan pagu untuk 10 kabupaten/kota rawan dan terdampak Karhutla dengan jumlah masing-masing sampai Rp. 5 miliar," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan meningkatnya jumlah pasien Covid-19 dinyatakan sembuh di Sumsel mencapai 45%, ia meyakini, jumlah tersebut lebih dari itu.

Menurutnya, terjadi permasalahan lambannya jumlah kasus sembuh terinformasi karena cukup banyak kasus konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri dan masa inkubasinya telah habis, namun tidak melaporkan diri untuk dilalukan swab ulang. Sementara, untuk mendeklarasikan kasus sembuh harus melalui swab.

"Untuk itu, saya mengharapkan kepada semua masyarakat Sumsel yang sempat terkonfirmasi positif khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG) agar segera melaporkan diri ke faskes yang ada atau datang langsung ke rumah sakit maupun BBLK Palembang agar dilakukan pengambilan spesimennya,"imbuhnya.