Anis Matta Gedor Semangat Kader: “Bersiaplah Hadapi Krisis Besar dan Menangkan 2029!"
16 November 2025 18:23
Dalam 20 tahun terakhir, Turki telah mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan hak dan kebebasan non-Muslim.
BUKAMATA - Turki menanggapi Laporan Departemen Luar Negeri Ameriksa Serikat (AS) tentang Kebebasan Beragama Internasional tahun 2019.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy menilai, laporan tersebut “ditulis dalam bahasa yang jauh dari obyektivitas'. Sebab menurutnya, isi laporan tentang Turki termasuk “klaim tanpa sumber.”
“Tanpa diskriminasi, Turki terus mendukung tujuannya dalam melindungi dan mengembangkan kebebasan beragama dan beribadah bagi semua warga negara kami melalui langkah-langkah konkret. Berbagai agama dan kepercayaan hidup damai dan harmonis di negara kami,” kata Aksoy.
Hami Aksoy menekankan bahwa dalam 20 tahun terakhir, Turki telah mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan hak dan kebebasan non-Muslim.
“Turki telah memperkenalkan undang-undang dan praktik tata kelola bagi semua warga negara untuk menikmati hak yang sama dan untuk mencegah semua cara diskriminasi sebagai bagian upaya untuk memajukan demokrasi,” bebernya.
Mengacu pada sikap laporan terkait diskusi untuk mengubah Hagia Sophia dan Chora Museum di Istanbul menjadi masjid, Aksoy mengatakan, Hagia Sophia dan Chora adalah milik Republik Turki dan semua alat otoritas (terhadap museum) adalah masalah internal Turki.
“Keputusan yang dibuat atau akan dibuat mengenai situs-situs ini bukan urusan negara lain,” ungkapnya dilansir Turkinesia.
Aksoy lebih lanjut menekankan bahwa semua properti budaya dan agama di Turki dilindungi dengan baik.
Mengutip meningkatnya Islamofobia, anti-Semitisme, rasisme, dan xenophobia di AS, Aksoy mengatakan ironis bagi Washington untuk menggunakan laporan semacam itu guna menarik perhatian dunia dari protes yang meluas di negara itu.
Aksoy lebih lanjut menolak “semua inkonsistensi dan pernyataan yang punya maksud tertentu tapi tidak berdasar dalam laporan” dan meminta AS untuk fokus pada urusan internalnya pada kebebasan beragama dan hak asasi manusia.
16 November 2025 18:23
16 November 2025 17:53
16 November 2025 17:41
16 November 2025 15:19
16 November 2025 14:02
16 November 2025 14:19
16 November 2025 15:19
16 November 2025 14:26
16 November 2025 15:13