Redaksi
Redaksi

Senin, 08 Juni 2020 14:29

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe

Polda Sulsel Juga Kejar Provokator Penolak Rapid Test

Warga yang mengambil paksa jenazah PDP Covid-19, juga provokator yang menolak tes rapid, sedang diburu aparat kepolisian.

MAKASSAR, BUKAMATA - Sejumlah warga memblokir lorong di sejumlah titik di sekitar Tinumbu, Makassar. Pada palang kayu itu, ditempeli tripleks bertuliskan penolakan rapid test. Bahkan dibumbuhi kata-kata jorok.

Terkait itu, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe menegaskan akan mengejar aktor intelektual aksi-aksi itu.

"Justru inilah yang kita selidiki, dan memang apa namanya itu kita sangat mengharapkan banyak informasi masuk ke kita," kata Mas Guntur usai berkunjung ke kantor IDI Makassar, Jalan Topaz Raya, Makassar, Senin (8/6/2020).

Menurut Irjen Pol Mas Guntur, anggota kepolisian dari reserse dan intelijen, sudah turun ke lapangan guna menelusuri siapa-siapa yang bermain di belakang aksi-aksi itu. Termasuk aksi pengambilan paksa jenazah di sejumlah rumah sakit.

Dia menegaskan, jika ditemukan adanya aktor intelektual yang bermain, polisi akan segera melakukan proses hukum dan mengungkap pelakunya.

Aksi penolakan rapid test itu, terjadi di sejumlah titik. Di antaranya, ada di Jalan Kandea, Tinumbu, Jalan Dakwah.

Sementara pengambilan paksa jenazah, terjadi di tiga rumah sakit di Makassar. Yakni di RSKD Dadi pada Senin, 1 Juni 2020 lalu. Kemudian di RSUD Labuang Baji pada Jumat, 5 Juni 2020, dan di Stella Maris pada Minggu malam, 7 Juni 2020.

Bahkan di RS Labuang Baji, cool box berisi sampel Covid-19 sempat diambil oknum warga. Pelakunya kini sudah diamankan di polisi.

Mirisnya, dua jenazah yang diambil paksa di RSKD Dadi dan RSUD Labuang Baji, sudah keluar test swabnya. Hasilnya, positif Covid-19.

#Covid-19 #Pengambilan paksa jenazah Covid-19 #Kapolda Sulsel

Berita Populer