Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Elektabilitas Prabowo turun tak tanggung-tanggung, sekitar 8 persen.
BUKAMATA - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto anjlok. Hal tersebut berdasarkan versi Indikator Politik Indonesia.
Elektabilitas Prabowo turun tak tanggung-tanggung, sekitar 8 persen. Elektabilitas Prabowo di survei pada Februari 2020 mencapai 22,2 persen dan Mei 2020 hanya 14,1 persen. Meski begitu, angka elektabilitas Prabowo masih teratas.
Terkait survei tersebut, Prabowo disebut tak pernah terlalu serius menanggapi survei yang keluar di saat seperti ini.
Pak Prabowo tidak pernah memberikan atensi serius terhadap survei-survei popularitas ataupun elektabilitas pilpres karena beliau tidak pernah bicara masalah itu kepada siapa pun, termasuk kepada kader-kader Gerindra sendiri," kata juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (8/6/2020).
Dahnil menyebut Prabowo saat ini berfokus kepada tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo sepenuh hati mendedikasikan dirinya di posisi tersebut.
"Beliau sampai dengan detik ini hanya fokus memastikan bisa terus berkontribusi bagi kepentingan negara dan rakyat Indonesia kebetulan amanah beliau saat ini secara sektoral memikirkan dan bekerja mengurusi pertahanan negara dan beliau dedikasi sepenuhnya energi di situ," ucap Dahnil.
"Apa pun penilaian rakyat, beliau hormati, kritik, apresiasi bahkan benci sekalipun, beliau hormati sebagai konsekuensi setiap pilihan langkah politik untuk kepentingan bangsa dan negara," tegas Dahnil.
Sementara itu, Menurut Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, penurunan elektabilitas Prabowo wajar sebab saat pandemi virus Corona (COVID-19) 'panggung' merupakan milik para kepala daerah.
"Wajar (elektabilitas Prabowo) turun, panggungnya tidak ada di pandemi COVID-19. Yang punya panggung kepala daerah. Makanya Kepala Daerah yang baik elektabilitasnya," kata Mardani dilansir Detikcom, Senin (8/6/2020).
Mardani menilai elektabilitas Prabowo turun juga karena tidak sering berinteraksi dengan masyarakat. Dia menilai jabatan menhan sulit meningkatkan elektabilitas Prabowo ke depannya.
"Yang lain, Kemenhan memang tidak banyak berinteraksi dengan publik. Jadi wajar turun. Ke depan juga dengan posisi Kemenhan berat untuk Pak Prabowo naikkan elektabilitas," jelasnya.
23 Oktober 2025 19:40
23 Oktober 2025 17:54
23 Oktober 2025 17:47
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45