Kisah Pilu Pria Curi Beras 5 Kg untuk Makan Istri dan 3 Anak

MEDAN, BUKAMATA - Rumah itu berdinding anyaman bambu. Sekitar setengah meter lainnya dari batu bata yang belum dipoles. Pintunya juga dari anyaman bambu.

Rumah Jl Cinta Karya, Medan itu milik Atek. Di situ dia tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Atek bekerja sebagai tukang bubut. Namun sejak virus corona mewabah, orderan sepi.

Memang ada bantuan beras 5 kilogram dari pemerintah. Namun beras itu sudah diberikan kepada istrinya. Akan tetapi, itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Di kantongnya, tak ada uang sepeserpun. Sabtu, 18 April 2002, Atek lalu nekat mencuri beras milik tetangganya. Apes, Atek tertangkap. Atek awalnya sempat diamankan, sehingga polisi datang ke TKP.

Namun setelah polisi datang, korban dugaan pencurian dan Atek disebut sudah berdamai. Polisi pun bertanya apa alasan Atek melakukan pencurian tersebut.

"Kanit Binmas Polsek Medan Baru mengecek ke kediaman dan ternyata yang bersangkutan sudah di kediamannya, berhubung mereka sudah berdamai. Kanit Binmas Polsek Medan Baru menanyakan kepada yang bersangkutan kenapa sampai mencuri?" ucap Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, Senin (20/4/2020) seperti dilansir detik.

"Berdasarkan cerita Atek, pencurian itu dilakukannya karena sudah tak bisa menahan lapar. Atek disebut kelaparan karena dirinya yang bekerja sebagai tukang bubut, dan tak lagi memiliki penghasilan akibat pekerjaan sepi semenjak virus Corona merebak," ujar Martuasah.

Dia juga menyebut, istri serta tiga anak Atek sudah dipulangkan ke rumah mertua karena kelaparan. Atek disebut mengaku tak punya uang lagi untuk makan.

Mendengar cerita itu, polisi yang datang kemudian memberi bantuan agar Atek tak lagi mencuri untuk makan. Bantuan tersebut berupa uang, beras dan telur.

Kanit Binmas Polsek Medan Baru, memberikan bantuan sekadarnya berupa beras 1 goni berat 5 Kg, telur satu papan dan uang sebesar Rp150.000. Atek mengucapkan terima kasih kepada Polri.