PAPUA, BUKAMATA - Jumat, 10 April 2020. Jarum jam ketika itu menunjuk pukul 14.30 WIT. Seorang anggota Polres Mamberamo Raya, Bripda PD, menyewa sepeda motor seorang tukang ojek bernama RS di Pangkalan Ojek Ujung Kampung. Tarifnya, Rp50 ribu per jam.
Usai memakai sepeda motor itu, Bripda PD lalu mengembalikan ke pangkalan. Dia kemudian mengulurkan uang Rp50 ribu kepada RS.
Namun, tukang ojek itu tidak terima. Menurutnya, Bripda Petrus menggunakan kendaraan itu selama tiga jam. Jadi harus membayar Rp150 ribu.
Cekcok mulut pun terjadi. RS lalu menghubungi anggota Satgas Yonif 755, dan melaporkan kejadian tersebut. Ada sekitar 10 anggota, lalu datang dan mengeroyok Bripda PD.
Bripda PD lalu pulang ke rumah dan menceritakan peristiwa itu kepada rekan-rekannya di Polres Mamberamo Raya.
Sabtu, 11 April 2020, pukul 21.00 WIT, Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Alexander Louw mengunjungi Bripda PD di rumahnya. Di situ sudah ada beberapa rekan Bripda PD dari Polres Mamberamo Raya.
Kapolres lalu mewanti-wanti agar tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Kapolres mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dandim 1712 Sarmi, Pabung Mamberamo Raya, dan Danpos 755 untuk menyelesaikan masalah itu besok pagi.
Pada Minggu, 12 April 2020, sekitar pukul 06.00 WIT, sekitar 20 anggota Polres Mamberamo Raya berkumpul di Pelabuhan Burmeso dan bergerak mendatangi Pospam Satgas 755 tanpa sepengetahuan Kapolres dan perwira yang lain.
Di antara 20 anggota itu, termasuk para korban. Mereka dipimpin Bripka JT. Mereka menyeberang ke Pos Pam Satgas Yonif 755 di Kasonaweja. Mereka bermaksud menyelesaikan masalah pengeroyokan terhadap Bripda PD.
Tiba di pos pam, Bripka JT menanyakan sebab pengeroyokan kepada Bripda PD. Anggota Pospam tidak terima baik, lalu memukul Bripka JT. Mereka mengeluarkan senjata dan mengejar 20 anggota Polres Mamberamo Raya dan melakukan penembakan membabi buta.
Akibatnya, tiga orang tewas. Yakni, Briptu Marcelino Rumaikewi, yang mengalami luka tembak pada leher bagian kanan satu kali. Juga Bripda Yosias Dibangga, mengalami luka tembak pada leher bagian kiri, dan Briptu Alexander Ndun, yang mengalami luka tembak pada paha kiri.
Dua orang lainnya terluka. Yakni, Bripka Alva Titaley, mengalami luka tembak pada paha kiri. Juga Brigpol Robert Marien, mengalami luka tembak pada punggung sebagai 3 kali.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Kapendam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, memerintahkan para kesatuannya masing-masing, agar tidak keluar markas. Mereka juga telah membentuk tim gabungan, untuk menyelidiki insiden tersebut.
BERITA TERKAIT
-
Amankan Indonesia, TNI Turunkan Banyak Prajurit Jaga Sejumlah Wilayah
-
Prabowo Minta Gibran Selesaikan Masalah Hak Asasi dan Percepat Pembangunan di Papua
-
Danlantamal VI Sambut Kepulangan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 432/WSJ di Dermaga Lantamal VI Makassar
-
Ratusan Prajurit TNI AD Dikirim ke Papua untuk Jaga Perbatasan
-
RUU TNI Perluas Jabatan untuk Tentara Jadi 16 Posisi