
Pengusaha: Hanya Kuat Tahan dari Corona Sampai Juni
Para pengusaha menyebut bahwa daya tahan arus kas (cash flow) mereka hanya bisa kuat sampai 3 bulan atau sampai Juni 2020. Hal ini merupakan efek Covid-19.
BUKAMATA - Sektor dunia usaha kini menghadapi beban yang sangat berat di tengah pamdeimi virus corona (Covid-19).

Bahkan, para pengusaha menyebut bahwa daya tahan arus kas (cash flow) mereka hanya bisa kuat sampai 3 bulan atau sampai Juni 2020. Dengan asumsi mereka mengeluarkan uang tanpa ada pemasukan.
Tidak heran hingga Maret, sudah ada karyawan yang PHK, sebagian lagi bertahan hanya sampai April dengan menghentikan produksi, bahkan paling maksimal hanya Juni 2020.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, menyebutkan hampir semua sektor terdampak COVID-19. Di bidang pariwisata sudah ada 698 hotel yang tutup, transportasi daerah yang beroperasi tinggal 10% hingga industri manufaktur yang mengalami kesulitan cash flow atau bahkan minus karena produksi tak maksimal bahkan stop. Hariyadi bilang situasi semakin hari semakin buruk karena COVID-19.
"Hasil dari melakukan koordinasi daya tahan mereka maksimal sampai Juni, bahkan April sudah tak kuat lagi," kata Hariyadi Sukamdani.
Bukan hanya Hariyadi yang mengatakan demikian, Ketua Kebijakan Publik Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono, mengatakan daya tahan pengusaha di Indonesia memang berbeda tergantung sektornya.
Namun kata dia, secara umum mereka hanya akan kuat dalam artian sanggup membiayai pengeluaran tanpa pemasukan, sampai akhirnya tutup. Ini hanya kuat sampai tiga bulan ke depan apabila corona belum berakhir.
"Hasil konferensi call kita di APINDO dengan teman-teman di daerah dan pelaku sektoral, bisa kita ambil kesimpulan sementara daya tahan cash flow kita hanya sampai bulan Juni tahun ini. Lewat dari itu cash flow kering, kita tidak akan sanggup membiayai pengeluaran, tanpa pemasukan alias tutup," kata Iwantono dilansir CNBC, Sabtu (11/3/2020).
Sekjen Indonesia National Air Carriers Association (INACA, Bayu Sutanto juga pernah menyampaikan dari kondisi saat ini bila belum ada perubahan, maka paling cepat akhir Juni sektor penerbangan sudah bisa bernapas. Sektor ini termasuk yang tumbang paling cepat bersama sektor pariwisata.
"Ya sampai akhir Juni itu kemungkinan baru bisa mulai recovery. Recovery kan juga permintaannya tidak secepat kembali normal. Untuk kembali normal permintaan jumlah penumpang kan tidak secepat itu, ada masa recovery ya. Orang masih menyesuaikan dan sebagainya," kata Bayu.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47