Begini Kronologis 4 Anggota OPM Tewas Tertembak Tim Gabungan TNI-Polri
Murib geram. Dengan nada gemetar dia menelepon atasannya, Lekagak Telenggen, melaporkan empat anggotanya tewas tertembak TNI-Polri.
PAPUA, BUKAMATA - Dengan suara bergetar, Murib menelepon atasannya, Lekagak Telenggen. Pria yang ditunjuk sebagai Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Sinak itu, melaporkan 4 anggotanya tewas. Dua lainnya terluka. Itu setelah bertempur dengan pasukan gabungan TNI-Polri di Tembagapura, Papua.

Lekagak tentu saja kesal. Pasukannya juga kehilangan tiga amunisi. Direbut kembali oleh tim gabungan TNI-Polri.
Berdasarkan laporan Murib yang diberi pangkat Brigjen, Lekagak yang merupakan Komandan Operasi Umum OPM berpangkat Mayor Jenderal, membeberkan kronologi kontak senjata yang menewaskan empat anggotanya.
Hari itu, Minggu, 15 Maret 2020. Sekitar pukul 13.30 WIT.
Pasukan OPM-TPNPB sedang berjaga-jaga di Pos Kalli Bua. Mereka mengepung pasukan TNI-Polri. Namun, pasukan gabungan TNI-Polri menyeberangi kali lewat pipa. Pergerakan mereka tak terpantau oleh anggota OPM.
Mereka lalu bergerak diam-diam dan memberondong peluru ke pasukan OPM-TPNPB yang berjaga. Tembakan itu membuat pertahanan OPM-TPNPB kocar-kacir. Termasuk Murib, sang komandan.
Empat anggota OPM-TPNPB, tewas seketika. Dua lainnya terluka. Mereka yang tewas adalah, Mudah Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magay (30), dan seorang wanita, Lera Magay (28).
Yang terluka adalah, Epina Magay (29), dan Sikop Lawiya Magay (29).
Pemberontak itu juga kehilangan amunisi, masing-masing, satu buah AK 47, satu buah M16, dan satu buah AK lipat Moderen. Senjata itu berhasil direbut oleh pasukan gabungan TNI-Polri.
"Pasukan saya gugur bersama 3 pucuk senjata otomatis, adalah harga untuk membayar lunas kemerdekaan Papua Barat. Maka mau tidak mau, Pemerintah Indonesia harus segera mengakui kemerdekaan Papua Barat untuk penentuan nasib sendiri dalam tahun ini juga," ujar Lekagak.
Dia juga meminta Pemerinta Indonesia dan Amerika Serikat, segera menghentikan operasi PT. Freeport Indonesia di Tanah Papua.
Menurutnya, tewasnya 4 prajurit TPNPB terbaik dan 2 orang terluka, adalah perang kemerdekaan Papua Barat.
"Maka atas nama moyang dan leluhur Tanah Papua dan atas nama Rakyat West Papua Tutup Freeport," tegas Lekagak.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
