PSI Sulsel, Membuka Pintu: Regenerasi Atau Politik Waralaba Elite Baru?
Bergabungnya Indira ke PSI turut diperkuat oleh hengkangnya sejumlah tokoh NasDem lain, seperti Andi Ikhsan Hamid dan Sukarno Lallo. Langkah ini dinilai akan semakin mengokohkan barisan PSI di kancah politik Sulawesi Selatan.
Salah satu magnet terbesar PSI, menurut Indira, adalah komitmennya terhadap regenerasi. Ia menyoroti sosok Ketua DPW PSI Sulsel, Ferirae Gandi, yang masih berusia 19 tahun, sebagai bukti nyata.
“Regenerasi dari pengurus lama ke pengurus baru lebih banyak anak-anak muda. Proses rekrutmen dan screening kader benar-benar luar biasa ketat,” jelas Indira.
PSI menerapkan sistem rekrutmen yang berbeda. Calon kader dapat mendaftar secara digital, sebuah metode yang diklaim lebih terbuka dan transparan. Indira juga membantah keras praktik politik "waralaba" di partainya, di mana elit lama masih bermain di belakang layar.
“Kami semua di PSI menjalani semangat, standar, dan visi yang sama,” tegasnya.
Tak hanya rekam jejak politik, Indira mengungkapkan PSI bahkan memeriksa keterkaitan calon kadernya dengan hal-hal negatif, termasuk narkoba.
“Kadang apa yang ada di CV berbeda dengan fakta lapangan. Tantangan terbesar PSI adalah memastikan kader bersih dan benar-benar siap berjuang,” ucap Indira yang menggambarkan PSI dengan tiga kata: kuat, bijak, dan setia.
Bergabungnya Indira ke PSI turut diperkuat oleh hengkangnya sejumlah tokoh NasDem lain, seperti Andi Ikhsan Hamid dan Sukarno Lallo. Langkah ini dinilai akan semakin mengokohkan barisan PSI di kancah politik Sulawesi Selatan.
Dengan pendekatan baru dan wajah-wahju muda, PSI under Ferirae Gandi dan didukung figur berpengalaman seperti Indira, siap menjadi alternatif baru yang mengandalkan bukti kerja nyata, bukan sekadar janji, untuk meraih kepercayaan masyarakat.
