Dewi Yuliani : Sabtu, 29 November 2025 18:15
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, saat memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam, yang dilaksanakan di Bundaran Bumi Batara Guru, Malili, Sabtu, 29 November 2025.

LUWU TIMUR, BUKAMATANEWS - Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu daerah rawan bencana di Sulsel. Berdasarkan Data Laporan Kejadian BPBD Luwu Timur periode Januari–Oktober 2025, tercatat 585 kejadian bencana dengan total 1.547 warga terdampak.

Rinciannya, 509 kali gempa bumi, 11 tanah longsor, 5 orang hilang (3 ditemukan meninggal, 2 selamat), 22 cuaca ekstrem dengan 363 korban terdampak, 3 kebakaran hutan dan lahan, 13 kebakaran rumah dengan 525 korban terdampak, serta 22 banjir dengan 654 korban.

Hal tersebut disampaikan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, saat memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam, yang dilaksanakan di Bundaran Bumi Batara Guru, Malili, Sabtu, 29 November 2025. Apel ini guna memastikan seluruh personel serta sarana prasarana siap digunakan saat terjadi keadaan darurat dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

"Seluruh pihak harus mengenali ancaman bencana, siap melakukan evakuasi mandiri, serta mengikuti jalur evakuasi dan master point di setiap kawasan rawan bencana," kata Bupati Irwan.

Ia mengungkapkan, kesiapsiagaan tenaga rescue dan ketersediaan peralatan yang andal perlu terus diperkuat melalui gladi kesiapsiagaan tanggap darurat bencana Tahun 2025. Semua pihak terkait juga harus memperkuat komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat serta melaksanakan simulasi tanggap bencana guna meningkatkan respon masyarakat.

"Penanganan cepat, pendataan korban dan kerugian, serta pemenuhan kebutuhan dasar sesuai Standar Pelayanan Minimal menjadi hal yang wajib dilakukan ketika bencana terjadi," ujarnya.

Selain itu, tambah Irwan, pentingnya memberi prioritas penanganan kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, baduta, dan lansia, agar penyelenggaraan penanggulangan bencana berjalan terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

Apel kesiapsiagaan ini diikuti berbagai unsur siaga bencana. Mulai dari BPBD, TNI, TNI AL, Polres, Polairud, Damkar, Tagana, PMI, SENKOM, PSC 119, BAZNAS, Dishub, Satpol PP, FKPPI, relawan, hingga instansi terkait lainnya. (*)