Redaksi : Senin, 17 November 2025 15:58

MAKASSAR,BUKAMATANEWS — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kuliah umum yang menghadirkan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, sebagai dosen tamu. Acara ini turut dihadiri oleh Rektor Unismuh Makassar bersama seluruh sivitas akademika. Kuliah umum tersebut dipandu oleh akademisi Unismuh, Luhur Prianto.

Dalam pemaparannya, Anis Matta menekankan pentingnya Indonesia memiliki lebih banyak ahli dalam bidang Ilmu ruang atau Geografi, terutama dalam menghadapi perkembangan geopolitik global. Ia menjelaskan bahwa geografi merupakan dasar penting dalam memahami politik internasional.

 “Ketika mempelajari politik, yang pertama kita pelajari adalah geopolitik, dan dasar geopolitik adalah geografi. Dengan memahami posisi geografis Indonesia, kita bisa mulai berpikir lebih luas,” ujar Anis Matta dalam kuliah umum tersebut.

Pengalaman Jelajah Dunia dan Pentingnya Perspektif Ruang

Anis Matta juga membagikan sejumlah pengalamannya menjelajahi berbagai negara. Ia menceritakan bahwa perjalanan-perjalanan tersebut memberinya perspektif baru tentang pentingnya berpikir ruang dalam membangun kreativitas dan peradaban.

Ia menyinggung tradisi pengembaraan dalam sejarah Islam yang turut membentuk pemikiran besar para tokoh, seperti Ibnu Battuta.“Keliling dunia itu adalah membaca peta Al-Qur’an. Pengembaraan membentuk kreativitas kita. Ini tradisi panjang dalam sejarah Islam,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa ia telah menjelajahi hampir seluruh Indonesia, Bali, berbagai negara di Eropa, Rusia, Jepang, hingga perjalanan darat menuju Arab Saudi. Baru-baru ini ia juga kembali dari Madrid dalam rangka penguatan hubungan keilmuan.

Dorong Indonesia Jadi Pusat Studi Geografi Dunia Islam

Dalam forum tersebut, Anis Matta menyampaikan gagasannya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pembelajaran geografi bagi dunia Islam.

Menurutnya, banyak mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Timur Tengah, namun tidak banyak yang menekuni bidang geografi. Karena itu, Kementerian Luar Negeri bersama sejumlah institusi kini tengah membuka peluang kerja sama dan beasiswa untuk mencetak ahli geografi dari negara-negara Islam.

“Tahun ini ada sekitar 40 mahasiswa dari negara-negara Islam yang datang belajar ke Indonesia. Ke depan bisa kita perluas menjadi 170 beasiswa,” ungkapnya.

Dia juga mendorong agar kedepan Unismuh dapat menyediakan ruang dan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmunya dalam bidang Geografi.

"Saya tidak tahu bagaimana pengaturannya nanti tapi saya berharap agar pihak kampus dapat memfasilitasi mahasiswa yang ingin menjelajah dunia. Mempelajari ilmu ruang," katanya. 

Festival Film Negara-Negara Islam

Anis Matta juga menyinggung kegiatan terbaru yang telah berlangsung pada September lalu, yaitu Festival Film Negara-Negara Islam, yang melibatkan 15 hingga 16 negara peserta. Festival ini menjadi bagian dari upaya memperkuat diplomasi budaya dan kerja sama antarnegeri Muslim

TAG

BERITA TERKAIT