Redaksi : Sabtu, 15 November 2025 00:41

GOWA, BUKAMATANEWS - Suasana Dusun Panyikkokang, Desa Manuju, Kabupaten Gowa, berubah tegang sejak seorang warganya, Dg. Malla (65), dilaporkan hilang setelah masuk ke kawasan hutan di belakang rumahnya. Pria lanjut usia yang diketahui mengalami lupa ingatan itu terakhir terlihat pada Minggu, 9 November 2025, berjalan seorang diri menuju area perbukitan—pintu masuk hutan desa yang rimbun dan jarang dilalui warga.

Awalnya, keluarga menganggap langkah Dg. Malla sebagai kebiasaan biasa. Ia memang kerap keluar rumah tanpa pemberitahuan. Namun kali ini berbeda—hingga malam tiba, ia tak kunjung kembali. Kepanikan pun mulai menyelimuti keluarga dan warga sekitar.

Warga bergerak secara mandiri, menelusuri jalur setapak, kebun, hingga tepi sungai kecil. Namun tak ada satu pun jejak yang mengarah pada keberadaan pria tua tersebut. Dua hari pencarian dilakukan tanpa hasil, membuat situasi semakin mengkhawatirkan.

Pada Kamis, 13 November 2025, keluarga akhirnya meminta bantuan resmi kepada Basarnas Makassar. Laporan langsung diterima dan direspons cepat oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar.

“Setelah memperoleh informasi dari pihak keluarga, kami langsung menggerakkan tim untuk melakukan pencarian,” ujar Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar.

Tiba di lokasi, tim SAR berkoordinasi dengan perangkat desa dan keluarga untuk memetakan titik terakhir korban terlihat. Hari pertama operasi fokus pada penyisiran area perbukitan dan aliran sungai kecil—dua jalur yang dinilai paling mungkin dilalui Dg. Malla yang berjalan tanpa arah.

“Kondisi korban yang sudah pikun menjadikan proses pencarian harus dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati,” terang Arif.

Memasuki hari kedua, kekuatan pencarian diperbesar. Personel dari Basarnas, TNI-Polri, perangkat desa, potensi SAR, keluarga, hingga masyarakat turun bersama ke medan yang semakin sulit.

Tim dibagi ke beberapa sektor dan menggunakan metode ground searching, sementara peralatan navigasi dipakai agar penyisiran tidak melewati titik penting. Sebagian tim mulai bergerak lebih dalam menembus rindangnya hutan desa.

Untuk mempercepat hasil, Basarnas mengerahkan drone SAR dengan kamera thermal, teknologi yang mampu mendeteksi panas tubuh di area yang tertutup vegetasi lebat.

“Penggunaan drone thermal sangat membantu tim melihat area yang sulit dijangkau secara langsung,” jelas Arif. Setiap titik panas pada rekaman drone langsung diperiksa di lapangan.

Namun hingga Jumat sore, belum ada tanda-tanda keberadaan Dg. Malla. Medan terjal, vegetasi padat, serta minimnya petunjuk menjadi tantangan utama pencarian.

Tim SAR berencana memperluas radius pencarian dan menambah sektor penyisiran jika belum ditemukan perkembangan baru.

Hingga kini, operasi pencarian masih terus berlangsung dan akan dilanjutkan sampai titik terang mengenai keberadaan warga lansia tersebut ditemukan. Harapan keluarga dan warga Panyikkokang tetap tertumpu pada upaya tim SAR yang bekerja tanpa henti di tengah hutan Manuju yang luas.

TAG