Dewi Yuliani : Jumat, 07 November 2025 17:42
Penutupan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025 yang diselenggarakan BI Sulsel, Jumat, 7 November 2025.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) Provinsi Sulsel, Jumat, 7 November 2025, di Baruga Phinisi BI Sulsel.

Kegiatan penutupan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Wakil Bupati Maros, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Asisten II Kota Makassar, Para Pemimpin Instansi Vertikal, Anggota Forkopimda Sulsel, Rektor Perguruan Tinggi, Alim Ulama, Ketua Dewan Masjid Indonesia Sulsel, Pemimpin Ponpes, Kepala OPD, Pemimpin Perbankan Syariah, Lembaga Pemeriksa Halal dan Halal Center, LAZ, ZISWAF, dan Pelaku Usaha Syariah. 

Deputi Direktur BI Sulsel, Wahyu Purnama A, menjelaskan, BEKS yang dilaksanakan selama bulan Oktober 2025 lalu merupakan wujud komitmen BI Sulsel bersama stakeholders dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah yang kolaboratif, inovatif dan inklusif.

"Kegiatan terdiri atas 18 rangkaian dan diikuti oleh 5.000 peserta," ujarnya.

Pelaksanaan BEKS bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya ekonomi syariah; mempercepat penciptaan ekosistem halal, termasuk dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah berbasis syariah; meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren; serta memperkuat keuangan sosial syariah.  

Adapun hasil dari penyelenggaraan BEKS 2025 meliputi Pendampingan 76 Sertifikat Profesi Juru Sembelih Halal; Pendampingan 10 Sertifikat Profesi Penyelia Halal bagi Pengelola SPPG; Pendampingan 3 Sertifikat Profesi Penyelia Halal untuk Juleha. 

Pendampingan Sertifikat Halal untuk Rumah Potong Unggas (RPU) Berkah Sidrap dan Rizki Kanie di Kabupate. Sidrap;  Pendampingan Sertifikat Zona KHAS kantin yang berlokasi di BI Sulsel, SMAN 17 Makassar dan Koperasi Kantor Gubernur Sulsel.

"Dengan tambahan capaian BEKS tersebut maka jumlah Juleha Sulsel yang sudah memiliki keahlian sembelih halal sebanyak 178 orang; Jumlah RPU/H Sulsel yang sudah bersertifikasi halal sebanyak 9 RPH/RPU; dan Jumlah Zona Khas sebanyak 8 lokasi di Sulsel," urai Wahyu.

Berikutnya, melalui BEKS 2025 ekonomi pesantren terus didorong untuk dapat mandiri. Serangkaian kegiatan seperti capacity building, business matching telah dilaksanakan bahkan terdapat penandatangan kerja sama pasokan antara Koperasi Kolaborasi Bisnis Pesantren dengan Koperasi Merah Putih Kharisma untuk pemenuhan bahan baku dapur; penandatanganan kerja sama antara Unit Usaha Ponpes Darul Aman Gombara dengan SPPG Pai; serta penandatanganan kerja sama antara Koperasi Kolaborasi Bisnis Pesantren dengan R8 Mart dalam rangka kerjasama bisnis ritel. 

Dalam hal meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya ekonomi syariah, BI Sulsel bersama OJK, LPS, Kementerian Agama, Perguruan Tinggi, LAZ, LPH dan institusi lainnya telah mendorong secara masif melalui berbagai kegiatan. Upaya tersebut tercermin dalam hadirnya Menteri Agama Republik Indonesia dalam Peresmian Kota Wakaf di Maros, Kepala BPJPH dan Gubernur Sulsel dalam Opening Ceremony BEKS, serta Sekretaris Daerah dan Syekh Muhammad Jaber yang hadir pada closing ceremony  BEKS 2025

Terakhir, upaya mendorong peningkatan wakaf produktif sebagai modal dasar pembangunan telah ditempuh melalui serangkaian uji kompetensi bagi 19 (sembilan belas) nazhir wakaf baru di Sulsel. Para Nazhir wakaf yang telah lulus dengan gelar certified waqf competence, secara profesi dinyatakan siap untuk mengelola dana umat secara govern, profesional dan sesuai tuntunan syariah.  

Pada penutupan BEKS 2025, turut hadir Syekh Muhammad Jaber (pendakwah nasional) memberikan tauziah Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Membangun Ekonomi Syariah yang Berkah. Tauziah tersebut sebagai motivator untuk terus membangkitkan semangat bagi penggiat ekonomi syariah dalam mewujudkan kemaslahatan umat di Sulsel. (*)