MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar terus memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan ekonomi kota melalui program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) 2025.
Program ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan semangat berkoperasi di kalangan Generasi Z, sekaligus mendorong lahirnya model koperasi modern yang inovatif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, mengatakan, keterlibatan generasi muda dalam koperasi menjadi semakin penting seiring dengan hadirnya program prioritas Pemerintah Kota Makassar, yaitu Makassar Creative Hub — wadah yang menampung kreativitas anak muda di berbagai sektor ekonomi kreatif seperti seni, teknologi, desain, kuliner, hingga pariwisata.
“Makassar Creative Hub hadir untuk mencetak talenta muda yang kompetitif melalui pelatihan vokasi, inkubasi bisnis, dan akses pasar. Ini sejalan dengan visi kota dalam meningkatkan keterampilan generasi muda agar mampu bersaing di pasar lokal maupun global,” ujar Arlin.
Koperasi Modern Berbasis Kreativitas dan Teknologi
Melalui sinergi antara GEMASKOP dan Makassar Creative Hub, Pemkot Makassar mendorong lahirnya koperasi berbasis kreativitas dan teknologi, seperti:
Koperasi digital pemasaran produk kreatif,
Koperasi produsen konten digital (podcast, animasi, media kreatif),
Koperasi pariwisata berbasis budaya dan kuliner,
Hingga koperasi jasa hasil pelatihan seperti barista, MUA, digital marketing, dan fotografi.
Koperasi model baru ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif sekaligus memperkuat identitas Makassar sebagai kota kreatif yang mendunia.
Kolaborasi Pelatihan dan Akses Modal
Arlin menambahkan, pengembangan GEMASKOP 2025 juga didukung oleh kolaborasi lintas lembaga, termasuk Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, untuk menyediakan pelatihan keterampilan mulai dari bahasa asing hingga teknologi digital.
“Kami siap mendampingi Gen Z dari tahap pendirian koperasi, pelatihan tata kelola, hingga akses permodalan dan pemasaran. Sinergi dengan Creative Hub akan memperkuat ekosistem usaha mereka,” jelasnya.
Selain itu, dukungan juga mencakup pendampingan mentor profesional, fasilitasi pameran produk kreatif, hingga penyediaan ruang kerja bersama (coworking space) bagi para pelaku usaha muda.
Ubah Mindset: Koperasi Itu Keren
Meski potensinya besar, keterlibatan generasi muda dalam koperasi di Indonesia masih tergolong rendah — hanya sekitar 6 persen. Rendahnya minat ini, kata Arlin, disebabkan persepsi lama bahwa koperasi adalah sistem yang kuno dan kurang menarik bagi anak muda.
Melalui GEMASKOP 2025, Dinas Koperasi dan UKM Makassar ingin mengubah paradigma tersebut dengan menghadirkan koperasi sebagai wadah kolaborasi, inovasi, dan kemandirian ekonomi bagi generasi muda.
“Koperasi bukan sekadar wadah simpan pinjam, tapi platform modern bagi anak muda untuk berwirausaha bersama secara demokratis dan berkelanjutan,” tegas Arlin.
Mencetak Generasi Koperasi Masa Depan
Program GEMASKOP 2025 akan fokus pada tiga agenda utama: edukasi, aktivasi komunitas, dan pendampingan intensif bagi pelajar, mahasiswa, dan pelaku usaha muda. Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap Generasi Z melihat koperasi sebagai pilihan cerdas dalam membangun karier dan usaha di era ekonomi kreatif digital.